Rantau, (Antaranews Kalsel) - Pengembangan cabai Hiyung Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat yang ditandai dengan penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan Pertanian bagi Bupati Tapin Arifin Arpan.


Menurut Bupati di Rantau Minggu, keberhasilan pengembangan cabai hiyung, mampu menarik perhatian tim penilain dari Sekretaris Militer Presiden (Sekmilpres) saat berkunjung di daerah tersebut.

Penghargaan juga diberikan, karena Bupati dinilai mampu mewujudkan Tapin sebagai daerah swasembada pangan nasional pada komuditi unggulan seperti padi, bawang merah, cabai rawit hiyung, dan jeruk Siam.

"Saat Tim Sekertaris Militer Presiden (Sekmilpres) dan Depertemen Pertanian ke Tapin, langsung kita tunjukkan kawasan-kawasan pengembangan komuditi unggulan tersebut," ujar Bupati.

Hal tersebut dilakukan agar tim penilai yang langsung datang dari Jakarta, melihat langsung pengembangan seperti cabai rawit hiyung dari pembibitan hingga pengolahannya menjadi sambal dan abon cabai di Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah.

"Kita ingin menunjukkan bahwa apa yang kami lakukan bukanlah rekayasa atau dibuat-buat," ujar Bupati lagi.

Selain mengajak Sekmilpres ke kawasan pengembangan cabai hiyung, Pemkab Tapin yang saat itu diwakili oleh Dinas Pertanian juga mengajak rombongan ke kawasan pertanian bawang merah, padi, dan holtikultura di desa Pampain Kecamatan Tapin Selatan.

"Sebagaimana amanat Presiden waktu Penas Tani Aceh, kita akan mencoba tanaman-tanaman pertanian dan perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok dikembangkan di Tapin, seperti komuditi jagung, kakao, dan kopi," kata Arifin.

Sebelumnya, Bupati Tapin menerima tanda kehormatan Satya Lancana Pembangunan Pertanian yang diberikan oleh Presiden RI saat pembukaan Pekan Nasional (Penas) Pertanian dan Nelayan ke 15 tahun 2017 di Provinsi Banda Aceh.

Keberhasilan Bupati Tapin HM Arifin Arpan meraih tanda kehormatan Satya Lancana Pembangunan Pertanian tak lepas dari keseriusannya dalam membangun dan mengembangkan pertanian di Kabupaten dengan luas 2700 km tersebut.

Dalam Penas ke 15 tahun 2017 di Provinsi Aceh ini, Presiden RI H Joko Widodo memberikan tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan Pertanian kepada satu orang gubernur dan delapan Wali kota dan Bupati se Indonesia.

Sebelumnya, Bupati Tapin HM Arifin Arpan sudah menerima tiga tanda kehormatan yakni Satya Lancana Pangan Nusantara, Satya Lancana Kebaktian Sosial, dan Satya Lancana dalam bidang kependudukan.

Berdasarkan penelitian dari, cabai yang dikembangkan oleh petani desa Hiyung tersebut memiliki tingkat kepedasan hingga 94.500 ppm atau setara dengan 17 kali lipat dari cabai biasa.

Cabai Hiyung ini, pertama kali di tanam oleh Subarjo (40), 23 tahun lalu tepatnya pada tahun 1993 dengan membawa bibit dari gunung sebanyak 200 bibit.

Selain rasanya yang pedas, cabai Hiyung juga memiliki keunggulan yaitu daya penyimpanan yang tahan lama yakni 10 hari pada suhu ruangan normal.

Tercatat dari 420 kepala keluarga (KK) yang berada di desa Hiyung, sebanyak 85 persen bekerja sebagai petani cabai. Rasa pedas yang dihasilkan cabai Hiyung diduga karena keasaman tanahnya.

Kini Pemkanb Tapin telah mengembangkan 200 hektare lahan, untuk tanaman cabai Hiyung di daerah tersebut, dari total potensi lahan pengembangan hingga 3 ribu hektare.

Pengembangan tersebut, sesuai dengan terdaftarnya varietas tanaman lokal dari Kementrian Pertanian RI dengan nomer 09/PLV/2012 tangga 12 april 2012, maka pemerintah kabupaten Tapin bertanggung jawab atas perkembangan dan pembudidayaannya, sehingga tidak hilang.

Pewarta: M Husain Asary

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017