Program peningkatan dan pengembangan kapasitas para kader dan fasilitator penanganan stunting di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan diyakini menjadi modal penting dalam mengubah pola pikir sasaran atau warga penerima bantuan.

"Permasalahan di lapangan tidaklah mudah dan cukup kompleks. Karena itu, para kader dan fasilitator terus dibekali pengetahuan serta pemahaman mendalam tentang stunting," jelas CSR & CR Departement Head Balangan Coal Companies, Nico Seniar di Paringin, Jumat.

Baca juga: Polres Tabalong musnahkan 23,25 gram sabu

Sebagai ujung tombak penanganan stunting, para kader dan fasilitator diharapkan tidak mudah menyerah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

Bagi Nico, peran aktif kader dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam pencegahan stunting, termasuk dalam penerapan pola makan dan gaya hidup sehat di masyarakat.

"Yang dilakukan para kader memang tidak mudah, namun ini menjadi tantangan demi masa depan anak-anak dan investasi bersama," tambahnya.

Salah satu kader penanganan stunting di Desa Tawahan, Kecamatan Juai, Noor Ainah, mengakui bahwa setelah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan Adaro Group, Alamtri Group, dan PT BUMA bersama Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), dirinya semakin termotivasi untuk mengajak warga menerapkan pola asuh anak yang sehat.

Baca juga: Bupati H Fani luncurkan program Tabalong Pasti Sehat

"Setelah mengikuti pelatihan ini, saya semakin termotivasi untuk terus mengajak warga menerapkan pola asuh anak yang sehat. Saya menyadari bahwa mengubah pola pikir masyarakat memang membutuhkan waktu dan pendekatan yang tepat," ungkapnya.

Namun, ucap Noor Ainah, dengan ilmu baru yang diperoleh, saya optimis bisa menemukan cara yang lebih efektif agar orang tua semakin sadar akan pentingnya asupan gizi seimbang bagi anak-anak mereka

Mengingat di Desa Tawahan masih ditemukan anak yang terdeteksi stunting meski sudah difasilitasi desa untuk mendapatkan penanganan di rumah sakit, Noor Ainah bersyukur dapat kembali mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas kader. Baginya, pelatihan ini menjadi kesempatan berharga untuk menambah wawasan dan berbagi pengalaman dengan peserta lainnya.

Selama pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari, 6 - 7 Maret 2025, Noor Ainah dan ratusan kader lainnya mendapatkan arahan dari dr. Dani Ferdian, dokter spesialis kedokteran keluarga layanan primer subspesialis Community Oriented Care & Praktisi Kesehatan Masyarakat, mengenai tumbuh kembang anak.

Baca juga: Perangi stunting, ratusan kader dibekali ilmu ciptakan generasi sehat

Pelatihan kader dan fasilitator penanganan. stunting di Kabupaten Balangan  yang dilaksanakan Adaro, mitra kerja dan YABN, Kamis (6/3). (ANTARA/HO-YABN)

 

"Untuk perkembangan otak anak, diperlukan asupan makanan bergizi agar tidak mengalami keterlambatan berpikir," jelas dr. Dani saat menjawab pertanyaan salah satu peserta.

Dokter sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Unpad Bandung ini menambahkan bahwa anak dengan kondisi gizi normal pun performa akademiknya bisa kurang baik jika tidak sarapan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sarapan sebelum berangkat sekolah.

Ia pun mengingatkan bahwa peran kader dan fasilitator adalah mendobrak pola pikir yang keliru di masyarakat agar penanganan stunting maupun anak dengan gizi buruk dapat dilakukan dengan lebih optimal.

Salah satu langkah penting yang bisa dilakukan adalah dengan rutin memantau pertumbuhan anak serta memberikan asupan gizi seimbang agar tumbuh kembang tetap terjaga dengan baik.

Baca juga: H Fani kunjungi Mall Pelayanan Publik Tabalong

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025