Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggandeng PT Freeport Indonesia untuk mendukung program restorasi mangrove di Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui kerja sama pengelolaan lahan basah berkelanjutan.
"Kerja sama ini untuk mendukung pelestarian ekosistem mangrove di Kalsel," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup beri penguatan ULM raih akreditasi terbaik
Alim mengatakan kolaborasi lintas sektor dalam upaya mengelola mangrove atau hutan bakau berkelanjutan terus diupayakan ULM.
Tujuannya agar memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, di samping ekosistem alamnya yang tetap terjaga.
Dipilihnya PT Freeport lantaran perusahaan pertambangan di Papua itu tengah menjalankan program lingkungan berupa penanaman mangrove seluas 10 ribu hektar hingga tahun 2041 baik di Papua maupun di luar Papua.
Oleh karena itu, Alim menilai dukungan PT Freeport sangatlah berarti bagi ULM yang kini mengelola hutan mangrove di Kabupaten Kotabaru seluas 611 hektare.
Alim menambahkan pengelolaan kawasan mangrove di pesisir Kotabaru telah mengukuhkan ULM sebagai pusat penelitian mangrove tropis berskala global sejalan dengan usulan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq untuk pemberian nama programnya yakni Laboratorium Mangrove Tropis Indonesia.
Baca juga: ULM tingkatkan standar pendidikan kedokteran gigi ke level internasional
Kemudian program ini akan melibatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan akademik dan praktis.
Mahasiswa dapat terlibat dalam pengembangan lahan mangrove sebagai lokasi penelitian, budidaya kepiting, hingga pengembangan ekowisata berbasis ekosistem sehingga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Kolaborasi ini memperoleh dukungan Erik Teguh Primiantoro selaku Staf Ahli Menteri LH Bidang Hubungan Internasional dan Diplomasi Lingkungan yang menegaskan pengelolaan lahan basah harus berbasis ilmiah dan tidak hanya bersifat filantropis, melainkan sebagai investasi jangka panjang.
"Sinergi antara ULM dan Freeport dapat menjadi rujukan bagi institusi lain dalam mengelola lahan basah secara berkelanjutan melalui pendekatan multidisiplin," ujarnya.
Baca juga: ULM Banjarmasin bahas RKUHAP dalam seminar nasional
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025