Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, menggelar Rapat Koordinasi Pra-Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Tapin 2025 sebagai langkah awal dalam memperkuat strategi penanganan stunting di Tapin.

Sekretaris DP2KB Kabupaten Tapin, Mustika Murni mengatakan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting.

Baca juga: Kalsel kemarin dari perangi stunting hingga PAD

“Kegiatan ini merupakan persiapan menuju Rembuk Stunting yang akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan," ujarnya, di Rantau, Kabupaten Tapin, Kamis.

Dengan koordinasi lintas sektor yang matang, kata dia, Pemkab Tapin dapat menyusun strategi yang lebih efektif dalam percepatan penanganan stunting di Kabupaten Tapin.

Sementara itu Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP2KB Juanda Arianto menyebutkan bahwa penanggulangan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial.

“Kita harus memastikan bahwa setiap program berjalan tepat sasaran dan forum ini menjadi wadah untuk merumuskan langkah-langkah strategis dan teknis yang harus dilakukan bersama,” kata Juanda.

Juanda menjelaskan dalam koordinasi Pra-Rembuk membahas berbagai aspek, mulai dari perencanaan program intervensi spesifik dan sensitif, peningkatan sinergi antarinstansi, hingga pemetaan tantangan serta solusi di lapangan.

Melalui koordinasi Pra-Rembuk ini, Juanda berharap Pemkab Tapin dapat lebih optimal menjalankan program pencegahan dan penanggulangan stunting, sejalan dengan target nasional dalam menekan angka stunting secara signifikan.

Baca juga: Kalsel kemarin dari kredit permodalan hingga anak stunting

Pewarta: Muhammad Rastaferian Pasya

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025