Balangan, (Antaranews Kalsel) - PT Adaro Energy di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan,sukses menggelar Blogcamp 2017, dimana kegiatan dilaksanakan selama lima hari.

Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari sejak kamis (6/4) dan berakhir Senin (11/4) lalu ini, diikuti oleh 13 blogger dari Jakarta, Tabalong, dan Balangan, termasuk Arbain Rambey, fotografer senior yang mengajak para pegiat tulis-menulis dan fotografi ini untuk melihat langsung praktik pelestarian lingkungan yang dilakukan Adaro serta objek-objek binaan CSR.

Kegiatan dibuka dengan pemaparan terkait kegiatan operasional dan pengelolaan lingkungan PT Adaro Indonesia oleh Iswan Sujarwo, Advisor PT Adaro Indonesia dan Didik Triwibowo, QHSE Compliance Department Head PT Adaro Indonesia di Guest House Dahai, Kecamatan Paringin, ibukota Kabupaten Balangan.

Para blogger disambut oleh Budi Suprianto, Nursery and Revegetation Section Head PT Adaro Indonesia. Menurut Budi, selama ini telah banyak kunjungan dari berbagai elemen masyarakat ke area nursery.

"Area ini tidak hanya digunakan sebagai lokasi pembibitan semata, tapi juga sebagai tempat pembelajaran dan penelitian bagi masyarakat luas," kata Budi.

Ia menjelaskan, area nursery mampu menampung 130 ribu bibit tanaman per bulannya, dimana tim di area nursery rata-rata dapat memproduksi 30 ribu bibit dari 73 jenis tanaman. Sekitar 19 di antaranya adalah bibit tanaman lokal, seperti angsana, ulin, gaharu, meranti, ketapang, dan pulai.

Pembibitan tanaman langka seperti ulin, tambah Budi, timnya harus mengeluarkan usaha ekstra. Tim nursery harus blusukan ke hutan-hutan di Kalimantan Selatan untuk mendapatkan biji ulin. Setelah mulai bertunas, pertumbuhannya sangat lambat, sehingga dibutuhkan ketelatenan yang tinggi dalam merawatnya.

Selepas dari nursery, peserta diajak mengunjungi area WTP (Water Treatment Plant) untuk melihat proses pengolahan air tambang menjadi air bersih, sebelum melanjutkan kunjungan ke area reklamasi Paringin.

Di area bekas tambang yang saat ini kembali hijau tersebut, para blogger melihat langsung upaya Adaro untuk mengembangbiakkan nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia), sebuah jenis nila unggulan yang merupakan hasil kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), menggunakan air tambang.

Tak sekadar melihat, para peserta juga diberi hidangan ikan nila bakar yang baru saja diangkat dari kolam.

Salah satu peserta kegiatan sekaligus penggiat dalam wadah Traveler Kaskus, Zaki Yamani mengaku kaget ketika mencicipi rasa ikan nila di area reklamasi yang terasa lebih segar dibanding ikan nila biasa. 

Menurut Zaki, apa yang dilakukan Adaro di area reklamasi dapat mengubah persepsi masyarakat tentang industri batu bara yang memiliki citra kotor dan merusak lingkungan.

“Nyatanya, Adaro bisa memanfaatkan air tambangnya untuk mengembangbiakkan ikan. Itu hal yang sangat menarik bagi saya,” ujarnya. 

Selain hal tersebut, pihak PT Adaro Energy juga menjelaskan berbagai kesiapan dan perencanaan reklamasi pasca tambang nanti, sehingga kekhawatiran masyarakat tentang hutan gundul, lobang tambang, kerusakan lingkugan dan tanah terpecahkan, dan tidak lagi menimbulkan kekhawatiran seperti kerusakan ekosistem air dan tanah.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017