Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan H Hasanuddin Murad bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) melaksanakan panen perdana kelapa sawit di lahan mandiri masyarakat milik Kelompok Harapan Makmur Desa Kolam Makmur, Kecamatan Wanaraya, Rabu (6/5).

Panen dilakukan di lahan seluas 50 hektare tersebut merupakan kegiatan sharing Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Batola dengan Dishut Provinsi Kalsel sejak 2011 silam.

Sharing tersebut  dalam bentuk penyediaan bantuan bibit dan pengolahan lahan oleh Dishut Kalsel, sedangkan Dishutbun Batola menyediakan Saprodi berupa pupuk, herbisida, NPK, dan pemeliharaan.

Usai panen, Bupati H Hasanuddin Murad, Forkopinda, dan instansi terkait meresmikan pengiriman perdana kelapa sawit milik masyarakat ke pabrik Crade Palm Oil (CPO) PT Agri Bumi Sentosa (ABS) dan PT Anugerah Watindo (AW) yang berlokasi di kilometer 2 Desa Telaran,  Kecamatan Marabahan.  

Area Manager PT ABS dan PT AW Haris Prasetyo didampingi Manager Plasma M Apriansyah mengatakan, sebagai bentuk kepedulian dan pembinaan kepada masyarakat sekitar, pihaknya siap menampung hasil-hasil perkebunan kelapa sawit yang dikelola secara mandiri maupun plasma seperti yang dilakukan KT Harapan Makmur Desa Kolam Makmur.

"Semua itu kita lakukan sebagai bentuk perhatian dalam upaya turut membangun perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," katanya.

Kepala Dishutbun Batola Purkan menerangkan, panen sawit di lahan Kelompok Harapan Makmur ini merupakan yang pertama yang dibina pemerintah, walaupun panen yang dilakukan melalui tanaman inti, plasma maupun perorangan sudah sering dilakukan sebelumnya.

Purkan mengatakan, pengembangan perkebunan rakyat hasil binaan Dishutbun Batola hingga saat ini sudah mencapai 350 hektare  terbagi 12 kelompok tersebar di beberapa kecamatan yaitu, lima kelompok di Kecamatan Cerbon.

"Tiga kelompok di Desa Sawahan seluas 50 hektare dan dua kelompok di Sinar Baru seluas 75 hektare,"terangnya.

Selanjutnya,  empat kelompok di Kecamatan Wanaraya yakni, dua kelompok di Kolam Makmur seluas 50 hektare dan  dua kelompok di Babat Raya seluas 50 hektare serta tiga kelompok di Desa Jejangkit Timur,  Kecamatan Jejangkit seluas 100 hektare.

Pengembangan perkebunan rakyat binaan Dishutbun Batola tersebut, jelas dia, sebagai bentuk kemitraan dengan perusahaan kelapa sawit PT Agro Bumi Sentosa (ABS) dan PT Anugerah Watindo (AW) yang siap menampung hasil panen masyarakat.

Bupati H Hasanuddin Murad sangat menyambut gembira atas keberhasilan perkebunan kelapa sawit yang dibudidayakan KT Harapan Makmur Desa Kolam Makmur.

Mantan anggota DPR-RI itu mengatakan, Kabupaten Batola selain dikenal sebagai penyangga ketahanan pangan Kalsel juga memiliki potensi di bidang pengembangan kelapa sawit.

Terhadap dua jenis komoditas ini sangat potensial, terangnya, dan belakangan ini masyarakat sudah semakin meminati terhadap pengembangan kelapa sawit.

Sehubungan dengan itu, terangnya, Pemkab Batola melakukan pembatasan  untuk pengembangannya yakni 120.000 hektare untuk areal tanaman padi dan 103.000 hektare untuk perkebunan kelapa sawit.

"Ini dilakukan agar pengembangan kepala sawit melewati batas luasan areal tanaman padi yang sudah ditetapkan," katanya.

Kepada masyarakat,  dia berharap dapat memahami batasan itu dalam upaya menjaga kelestarian budidaya pertanian padi dan kepada para investor sawit dapat memahami ketentuan supaya tidak mudah tergiur membeli lahan pertanian milik masyarakat untuk dijadikan sebagai perkebunan kelapa sawit.

Panen perdana kelapa sawit di Desa Kolam Makmur tersebut juga diisi dialog dengan para kelompok tani dan masyarakat sekitar.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017