Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Indonesia untuk pertama kalinya ditunjuk sebagai tuan rumah konferensi tahunan ICC Banking Commission Annual Meeting 2017 yang diikuti para pelaku usaha dari seluruh dunia setelah 80 tahun diselenggarakan di berbagai negara di dunia.
"ICC Banking Commission Annual meeting ini, menjadi barometer bagi para pelaku `trade finance' di dunia karena pada kegiatan yang akan berlangsung hingga 7 April tersebut dihadiri pakar dan tokoh terkemuka dalam industri `trade finance," kata President ICC Indonesia, Ilham Akbar Habibie kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Pertemuan tersebut membahas peluang dan tantangan dalam bisnis karena perubahan yang terus terjadi, baik karena adanya inovasi, serta adanya ketidakpastian baru. Tema konferensi di Jakarta kali ini : "The Future of Trade Finance : Traditional , Technological and Transformational," ujarnya.
Selain itu, "digitalization of trade finance", juga menjadi salah satu topik hangat yang dikaji fokus pada potensinya untuk mengurangi biaya yang ditimbulkan dalam proses pembayaran, serta dapat memberikan kesempatan bank dapat melayani lebih banyak sektor UKM sebagai stimulasi perdagangan, tambahnya.
Lebih lanjut Ilham Habibie mengatakan pelaku perdagangan international di Indonesia dapat mengambil banyak manfaat dari
konferensi internasional tersebut. Melalui peningkatan pemahaman praktisi `trade finance' di perbankan Indonesia khususnya dan dari korporasi, pada umumnya.
Dengan meningkatnya pemahaman tersebut, para pelaku usaha akan semakin berperan dalam menurunkan potensi risiko dalam transaksi internasional tersebut.
ICC Indonesia, organisasi nirlaba yang fokus kegiatannya memfasilitasi pelaku perdagangan internasional di Indonesia untuk menggunakan `rules & standard' yang berlaku secara internasional. Sehingga mengurangi potensi kerugian dari risiko bisnis dan
timbulnya perselisihan (dispute) dalam transaksi.
Kegiatan ICC Indonesia meliputi program pelatihan, tutorial sertifikasi internasional trade, penyediaan dan alih bahasa
buku pedoman dan program forum diskusi berkala.
Herry Hykmanto Chair Banking Commission ICC Indonesia and Director PT Danamon Indonesia, Tbk. Mengatakan saat ini menurut data ICC Indonesia terdapat 270 orang Indonesia sebagai pemegang sertifikasi internasional di bidang Trade & Guarantee, yang tersebar di berbagai Bank Devisa.
Jumlah ini masih sangat kurang bila dibandingkan dengan negara lain seperti China dan India, yang memiliki lebih dari 7000 orang pemegang sertifikat international Trade yang di keluarkan oleh The Institute of Banking & Finance,UK bekerja sama dengan ICC Academy.
Penyelenggaraan Annual Meeting ICC Banking Commission melibatkan sejumlah usaha perbankan, yakni PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebagai `hosted¿ organisasi bersama dengan PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., Mastercard Indonesia, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT. Bank Sinarmas Indonesia Tbk. dan PT. Multipolar Tbk. (Lippo Group).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"ICC Banking Commission Annual meeting ini, menjadi barometer bagi para pelaku `trade finance' di dunia karena pada kegiatan yang akan berlangsung hingga 7 April tersebut dihadiri pakar dan tokoh terkemuka dalam industri `trade finance," kata President ICC Indonesia, Ilham Akbar Habibie kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Pertemuan tersebut membahas peluang dan tantangan dalam bisnis karena perubahan yang terus terjadi, baik karena adanya inovasi, serta adanya ketidakpastian baru. Tema konferensi di Jakarta kali ini : "The Future of Trade Finance : Traditional , Technological and Transformational," ujarnya.
Selain itu, "digitalization of trade finance", juga menjadi salah satu topik hangat yang dikaji fokus pada potensinya untuk mengurangi biaya yang ditimbulkan dalam proses pembayaran, serta dapat memberikan kesempatan bank dapat melayani lebih banyak sektor UKM sebagai stimulasi perdagangan, tambahnya.
Lebih lanjut Ilham Habibie mengatakan pelaku perdagangan international di Indonesia dapat mengambil banyak manfaat dari
konferensi internasional tersebut. Melalui peningkatan pemahaman praktisi `trade finance' di perbankan Indonesia khususnya dan dari korporasi, pada umumnya.
Dengan meningkatnya pemahaman tersebut, para pelaku usaha akan semakin berperan dalam menurunkan potensi risiko dalam transaksi internasional tersebut.
ICC Indonesia, organisasi nirlaba yang fokus kegiatannya memfasilitasi pelaku perdagangan internasional di Indonesia untuk menggunakan `rules & standard' yang berlaku secara internasional. Sehingga mengurangi potensi kerugian dari risiko bisnis dan
timbulnya perselisihan (dispute) dalam transaksi.
Kegiatan ICC Indonesia meliputi program pelatihan, tutorial sertifikasi internasional trade, penyediaan dan alih bahasa
buku pedoman dan program forum diskusi berkala.
Herry Hykmanto Chair Banking Commission ICC Indonesia and Director PT Danamon Indonesia, Tbk. Mengatakan saat ini menurut data ICC Indonesia terdapat 270 orang Indonesia sebagai pemegang sertifikasi internasional di bidang Trade & Guarantee, yang tersebar di berbagai Bank Devisa.
Jumlah ini masih sangat kurang bila dibandingkan dengan negara lain seperti China dan India, yang memiliki lebih dari 7000 orang pemegang sertifikat international Trade yang di keluarkan oleh The Institute of Banking & Finance,UK bekerja sama dengan ICC Academy.
Penyelenggaraan Annual Meeting ICC Banking Commission melibatkan sejumlah usaha perbankan, yakni PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebagai `hosted¿ organisasi bersama dengan PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., Mastercard Indonesia, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT. Bank Sinarmas Indonesia Tbk. dan PT. Multipolar Tbk. (Lippo Group).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017