Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Edy Rosadi mengatakan, Program Serap Gabah Petani (Sergap) dilaksanakan Pemkab Batola bersama Perum Bulog Kalsel sebagai upaya membantu menyelamatkan harga jual gabah petani.
    
"Program Sergap juga diharapkan mampu  mendorong tercapainya pengadaan stok beras dalam rangka ketahanan pangan," ujar Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Batola Edy Rosadi, di Marabahan, Senin (3/4).
    
Menurut dia, Program Sergap digarap bersama pemerintah kabupaten melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Hortikultura, TNI, kecamatan dan satuan kerja terkait.
    
Program tersebut, jelas dia, salah satu bentuk yang dilakukan pemerintah kabupaten dalam mendorong program yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 24 Pebruari 2017.
    
Khusus di Kabupaten Batola, sebut dia, program tersebut dicanangkan untuk petani Desa Sungai Rasau Kecamatan Cerbon yang tergabung dalam Gapoktan Membangun.
    
Para petani yang tergabung dalam Gapoktan Membangun, ungkap dia,  menjual hasil panen padi unggul jenis inpara 2 kepada Bulog dengan harga  sesuai pedoman Peraturan Menteri Pertanian RI.
    
Untuk gabah kering giling dengan kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal tiga persen, ucap dia,  harga jual Rp4.600/kg, gabah kering simpan kadar air maksimal 15-18 persen dan kadar hampa maksimal enam persenn harganya Rp4.150/kg.
    
Sedangkan gabah kering panen kadar air 19-25 persen dan kadar hampa 7-10 persen, terang dia,   harganya Rp3.750/kg, gabah diluar kualitas dengan kadar air 26-30 persen dan kadar hampa 11-15 persen harga jual Rp3.700/kg.
    
Lebih lanjut dia mengemukakan, khusus tahun 2017  para petani Sungai Rasau sudah dua kali menjual jenis padi unggul ke Bulog  Kalsel, pertama sebanyak 1,6 ton dan kedua sekitar dua ton.
    
Oleh karena itu,  dia mengimbau, kepada seluruh petani di wilayah Batola yang melaksanakan tanam padi Maret – Oktober dapat memanfaatkan Program Sergap.
    
Karena program tersebut, tambahnya, ditujukan  untuk membantu terjaminnya harga jual gabah petani dan  mendukung tercapainya target stok gabah secara nasional di tahun 2017 yakni, 912 juta ton.
    
Dia meminta, kepada petugas gabungan dipercaya menangani Program Sergap, baik dari Bulog Kalsel, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Hortikultura serta jajaraan Kodim 1005/Marabahan dapat membantu mensosialisasikan dan  mengawal program tersebut.
    
Sehingga, jelas dia, program tersebut benar-benar diketahui dan dimanfaatkan dengan baik seluruh petani di daerah tersebut.
    
Selain itu, dia juga mengharapkan, tim lintas elemen  Kabupaten Batola terus mendorong penyerapan gabah petani oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalsel.
    
Terpisah, Kepala Seksi  Analisa Harga dan Pasar Badan Usaha Logistik Kalsel Budiawan mengatakan, pembelian gabah petani Desa Sungai Rasau dapat menghindari turunnya harga jual gabah mereka.
    
"Pembelian gabah petani Sungai Rasau melalui kesepakatan kedua belah pihak,  ditandai penandatanganan berita acara pembeliah antara pihak Bulog Kalsel dengan Ketua Gapoktan Membangun," demikian tegasnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017