Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kepolisian Sektor Banjarbaru Timur, Kalimantan Selatan menangani kasus tenggelamnya pengunjung bernama M Nujhan yang tewas tenggelam di kawasan danau wisata Danau Seran Banjarbaru.
Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru AKBP Eko Wahyuniawan melalui Kapolsek Banjarbaru Timur AKP Avan Suligi di Kota Banjarbaru, Jumat membenarkan sudah menangani kasusnya.
"Kasusnya sudah ditangani dengan menurunkan petugas ke lokasi kejadian untuk memastikan kematian korban yang tenggelam pada Kamis (30/3) siang di sekitar danau itu," ujar kapolsek.
Ia mengatakan, hasil penyelidikan disimpulkan kematian korban tak mampu berenang di danau karena sebelumnya diduga mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol dan menghirup lem.
Dijelaskan, sebelum kejadian, korban bersama dua temannya mengonsumsi minuman beralkohol dicampur minuman berenergi dan juga menghirup uap dari lem yang memabukkan.
"Korban sudah dilarang dua temannya berenang karena masih dipengaruhi minuman yang dikonsumsi tetapi tetap memaksa dan tidak bisa berenang hingga tenggelam kemudian tewas," ujarnya.
Menurut kapolsek, lokasi kejadian bukan di kawasan ramai yang banyak pengunjung tetapi di lokasi yang lebih sepi dan tidak menjadi objek kunjungan masyarakat ke danau itu.
"Kejadiannya memang masih masuk di kawasan danau tetapi bukan di kawasan yang banyak pengunjungnya. Korban dan teman-temannya diduga sengaja mencari lokasi agak sepi," ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya sudah menutup lokasi tenggelamnya korban, sedangkan kawasan danau yang termasuk wilayah Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka tetap dibuka seperti biasa.
"Kawasan danau tetap dibuka seperti biasa dan dikelola swadaya masyarakat setempat. Kami tidak menutup karena operasional memenuhi standar dan lokasi kejadian jauh dari keramaian," ujarnya.
Diketahui, salah seorang pengunjung objek wisata Kota Banjarbaru yakni Danau Seran tewas tenggelam setelah sebelum kejadian diduga mengonsumsi minuman beralkohol, Kamis siang.
Kawasan Danau Seran yang berjarak kurang lebih 20 kilometer dari pusat Kota Banjarbaru merupakan objek wisata yang terbentuk dari bekas galian tambang intan sebuah perusahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru AKBP Eko Wahyuniawan melalui Kapolsek Banjarbaru Timur AKP Avan Suligi di Kota Banjarbaru, Jumat membenarkan sudah menangani kasusnya.
"Kasusnya sudah ditangani dengan menurunkan petugas ke lokasi kejadian untuk memastikan kematian korban yang tenggelam pada Kamis (30/3) siang di sekitar danau itu," ujar kapolsek.
Ia mengatakan, hasil penyelidikan disimpulkan kematian korban tak mampu berenang di danau karena sebelumnya diduga mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol dan menghirup lem.
Dijelaskan, sebelum kejadian, korban bersama dua temannya mengonsumsi minuman beralkohol dicampur minuman berenergi dan juga menghirup uap dari lem yang memabukkan.
"Korban sudah dilarang dua temannya berenang karena masih dipengaruhi minuman yang dikonsumsi tetapi tetap memaksa dan tidak bisa berenang hingga tenggelam kemudian tewas," ujarnya.
Menurut kapolsek, lokasi kejadian bukan di kawasan ramai yang banyak pengunjung tetapi di lokasi yang lebih sepi dan tidak menjadi objek kunjungan masyarakat ke danau itu.
"Kejadiannya memang masih masuk di kawasan danau tetapi bukan di kawasan yang banyak pengunjungnya. Korban dan teman-temannya diduga sengaja mencari lokasi agak sepi," ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya sudah menutup lokasi tenggelamnya korban, sedangkan kawasan danau yang termasuk wilayah Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka tetap dibuka seperti biasa.
"Kawasan danau tetap dibuka seperti biasa dan dikelola swadaya masyarakat setempat. Kami tidak menutup karena operasional memenuhi standar dan lokasi kejadian jauh dari keramaian," ujarnya.
Diketahui, salah seorang pengunjung objek wisata Kota Banjarbaru yakni Danau Seran tewas tenggelam setelah sebelum kejadian diduga mengonsumsi minuman beralkohol, Kamis siang.
Kawasan Danau Seran yang berjarak kurang lebih 20 kilometer dari pusat Kota Banjarbaru merupakan objek wisata yang terbentuk dari bekas galian tambang intan sebuah perusahaan.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017