Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Pusat terus berupaya mengembangkan potensi hasil hutan di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai selatan, Kalimantan Selatan, antara lain adalah tanaman kayu manis yang kini menjadi salah satu komuditas unggulan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Hanif Paisol Nurofik usai menghadiri pelantikan pejabat Pemprov Kalsel di Siring Pasar Lama Jumat, mengatakan, pemerintah pusat bakal menggelontorkan anggaran cukup besar untuk mengembangkan potensi kehutanan di Loksado.
Menurut dia, kayu manis, merupakan salah satu potensi tanaman hutan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi salah satu penopang utama ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan hutan rakyat tersebut.
"Potensi kayu manis di Loksado memang cukup besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan permintaan pasar juga masih sangat tinggi," katanya.
Hanya saja, tambah dia, masyarakat Loksado sering kesulitan untuk mendapatkan kayu manis berkualitas tinggi, sebagaimana keinginan pasar, karena terkendal musim.
Pada saat musim hujan, sering petani tidak bisa menjemur kayu manis yang berhasil mereka kumpulkan, sehingga tidak jarang mereka kesulitan untuk menjual, karena kualitas yang cukup rendah.
Membantu persoalan tersebut, tambah dia, pemerintah akan membelikan mesin pengering, sehingga kualitas kayu manis tetap terjaga, tanpa harus terkendala musim.
Saat ini, tambah dia, pemerintah sedang gencar mengembangkan kawasan hutan rakyat, dengan harapan masyarakat akan mampu menjaga kawasan hutan dari penjarahan.
"Bila masyarakat sudah bisa mendapatkan kesejahteraan dari hutan produksi, maka pemerintah tidak sulit untuk menjaga kawasan hutan lindung tetap lestari, karena secara otomatis seluruh masyarakta yang berada di kawasan hutan akan ikut menjaga kelestariannya," katanya.
Menurut dia, dinas kehutanan akan memberikan hak atau legalitas terhadap hutan rakyat sebagaimana surat tanah yang dikeluarkan BPN dengan jangka waktu pemanfaatan lahan cukup lama.
Sehingga masyarakat tidak akan merasa khawatir akan dipindah atau digusur untuk kepentingan korporasi maupun lainnya, yang akan melakukan kegiatan di kawasan hutan.
Selain kayu manis, pontesi hasil hutan selain kayu di Kalsel yang juga cukup potensi adalah, kemiri dan kayu gaharu yang pusat pengembangannya di Kabuapten Balangan.
Khusus kayu manis, selain dinas kehutanan, Bank Indonesia juga mendukung pengembangan potensi hutan tersebut, antara lain dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat, untuk membuat sirup kayu manis dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Hanif Paisol Nurofik usai menghadiri pelantikan pejabat Pemprov Kalsel di Siring Pasar Lama Jumat, mengatakan, pemerintah pusat bakal menggelontorkan anggaran cukup besar untuk mengembangkan potensi kehutanan di Loksado.
Menurut dia, kayu manis, merupakan salah satu potensi tanaman hutan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi salah satu penopang utama ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan hutan rakyat tersebut.
"Potensi kayu manis di Loksado memang cukup besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan permintaan pasar juga masih sangat tinggi," katanya.
Hanya saja, tambah dia, masyarakat Loksado sering kesulitan untuk mendapatkan kayu manis berkualitas tinggi, sebagaimana keinginan pasar, karena terkendal musim.
Pada saat musim hujan, sering petani tidak bisa menjemur kayu manis yang berhasil mereka kumpulkan, sehingga tidak jarang mereka kesulitan untuk menjual, karena kualitas yang cukup rendah.
Membantu persoalan tersebut, tambah dia, pemerintah akan membelikan mesin pengering, sehingga kualitas kayu manis tetap terjaga, tanpa harus terkendala musim.
Saat ini, tambah dia, pemerintah sedang gencar mengembangkan kawasan hutan rakyat, dengan harapan masyarakat akan mampu menjaga kawasan hutan dari penjarahan.
"Bila masyarakat sudah bisa mendapatkan kesejahteraan dari hutan produksi, maka pemerintah tidak sulit untuk menjaga kawasan hutan lindung tetap lestari, karena secara otomatis seluruh masyarakta yang berada di kawasan hutan akan ikut menjaga kelestariannya," katanya.
Menurut dia, dinas kehutanan akan memberikan hak atau legalitas terhadap hutan rakyat sebagaimana surat tanah yang dikeluarkan BPN dengan jangka waktu pemanfaatan lahan cukup lama.
Sehingga masyarakat tidak akan merasa khawatir akan dipindah atau digusur untuk kepentingan korporasi maupun lainnya, yang akan melakukan kegiatan di kawasan hutan.
Selain kayu manis, pontesi hasil hutan selain kayu di Kalsel yang juga cukup potensi adalah, kemiri dan kayu gaharu yang pusat pengembangannya di Kabuapten Balangan.
Khusus kayu manis, selain dinas kehutanan, Bank Indonesia juga mendukung pengembangan potensi hutan tersebut, antara lain dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat, untuk membuat sirup kayu manis dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017