Rantau (Antaranews Kalsel) - Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mitra Bhakti Desa Pualam Sari, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan menjadi percontohan nasional.

Pengelola TPS 3R KSM Mitra Bhakti di Pualam Sari, Binuang, M Yusuf, Selasa, mengatakan TPS Mitra Bhakti dipilih sebagai percontohan karena terdapat beberapa inovasi dalam pengelolaan sampah, di antaranya pembuatan kompos dengan metode kandang bambu yang lebih efektif dan efisien.

"Alhamdulillah TPS ini dipilih oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai tempat praktik pada kegiatan bimbingan teknik yang diikuti oleh perwakilan dari 34 provinsi," ujarnya.

Inovasi metode kandang bambu yang sudah dikembangkan selama satu tahun terakhir di TPS itu, dinilai sangat efisien dalam pembuatan pupuk kompos dengan cara yang mudah dan lebih cepat.

Dia mengaku mendapatkan kemampuan tersebut hanya belajar dari membaca buku, dengan mencoba secara autodidak, dan akhirnya menemukan cara membuat kompos termudah dengan metode pagar bambu lengkap dengan sistem sirkulasi udara di dalamnya.

Selain itu, Yusuf juga memodifikasi mesin pencacah dan pemilah kompos yang memudahkan dalam membuat kompos dalam jumlah besar, yakni produksi kompos dua ton kompos dari 10 ton sampah basah.

Mesin modifikasi itu mampu memilah antara sampah organik dan non-organik hingga 500 kilogram per jam, sepuluh kali kemampuan mesin yang ada di pasaran hanya mampu memilah sampah 100 kg/jam.

Kini mesin modifikasi itu sudah dipercaya untuk dipasarkan, dan sudah ada beberapa pemesan mesin modifikasi yang dipesan dari TPS 3R kabupaten lain.

"Tahun lalu dua mesin berhasil dijual ke TPS 3R Kandangan, Hulu Sungai Selatan, dan TPS 3R Alabio Kabupaten Hulu Sungai Utara, saat ini kami sedang membuat empat buah mesin pesanan," ujarnya lagi.

Dia mengaku, sebulan mampu memproduksi dua ton kompos dan selalu habis dipasarkan, terutama dibeli oleh Dinas Lingkungan Hidup dan digunakan untuk pertanian serta masyarakat terutama ibu-ibu yang hobi menanam bunga merupakan pembeli kompos terbanyak.

"Bahkan, kami sering kewalahan menerima permintaan masyarakat dan instansi pemerintah," ujarnya pula.

Pewarta: M Husain Asary

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017