Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melakukan langkah transformasi transportasi menuju kota layak huni dengan mengembangkan halte yang terintegrasi antara darat dan sungai.

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Jumat, menyampaikan, kotanya terus berbenah untuk peningkatan moda infrastruktur transportasi terintegrasi, salah satunya Halte Integrasi Nol Kilometer di Siring Sungai Martapura, Banjarmasin Tengah.

Baca juga: BPBD Banjarmasin edarkan surat imbauan siaga rob

"Kami ingin memastikan transportasi publik ini benar-benar terintegrasi, dari Bis Trans Banjarmasin, Teman Bus, hingga transportasi sungai seperti kelotok wisata dan speedboat. Ini adalah fasilitas yang strategis di titik Nol Kilometer yang manfaatnya akan sangat dirasakan oleh warga Banjarmasin," ujarnya.

Ibnu Sina menjelaskan, fasilitas ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki sistem transportasi, tetapi juga untuk mendukung gaya hidup masyarakat.

"Orang Banjarmasin sekarang mulai aktif berolahraga. Banyak yang berjalan pagi, bersepeda, atau lari ke kawasan ini. Maka, kami sediakan sarana parkir sepeda, drop point untuk ojek pangkalan maupun online, dan fasilitas pendukung lainnya seperti musholla, toilet, hingga sarana laktasi," jelasnya.

Menurut Ibnu Sina, kawasan ini juga dirancang untuk memberdayakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menyediakan area berdagang yang sesuai standar.

"Kami ingin tempat ini menjadi pusat aktivitas yang tidak hanya nyaman, tapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat," katanya.

Transportasi publik di Banjarmasin telah menjadi perhatian pemerintah sejak kota ini mendapatkan predikat sebagai kota layak huni nomor tujuh di Indonesia pada 2017.

Baca juga: DPRD Banjarmasin target sahkan Perda rumah mediasi pada awal 2025

Namun, hasil survei warga menunjukkan bahwa sektor transportasi masih memerlukan banyak perbaikan.

"Dari situ kami mulai membenahi transportasi. Tahun 2018 kami meluncurkan Trans Banjarmasin, lalu 2019 kami menambah armadanya, dan hingga 2023 ini integrasi terus berjalan. Target pada 2024, semua moda transportasi sudah terintegrasi dengan baik," ungkap Ibnu Sina.

Halte Integrasi Nol Kilometer ini diharapkan menjadi solusi bagi berbagai kebutuhan transportasi masyarakat.

"Transportasi sungai dan darat kini bisa terhubung dengan lebih baik. Ini adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk meningkatkan kenyamanan warga," katanya.

Ibnu Sina juga menyampaikan rasa syukur bahwa fasilitas ini dapat selesai sebelum momen Natal dan Tahun Baru, sehingga langsung bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

Warga Banjarmasin kini memiliki harapan baru akan peningkatan mobilitas yang lebih efisien. Keberadaan Halte Integrasi Nol Kilometer ini tidak hanya menjadi kebanggaan kota, tetapi juga tonggak perubahan nyata dalam sistem transportasi yang lebih inklusif, moderen dan mendukung gaya hidup masa kini.

Baca juga: Banjarmasin gelar Environmental Award untuk perubahan hidup bersih
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024