Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan membayar gaji guru honorer, karena sudah ada pelimpahan kewenangan dari pemerintah kabupaten ke provinsi.

Guru honorer SMA/sederajat yang gajinya belum dibayar dalam tiga bulan terakhir, tidak perlu cemas, karena pemerintah akan segera membayar pada akhir Maret 2017, kata Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel Haris Makie di Banjarmasin, Rabu

"Berdasarkan informasi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel masih mengkaji mekanisme pembayaran tersebut, sehingga saya harapkan para guru lebih bersabar," katanya.

Haris berpendapat, wajar bila pihak-pihak terkait memerlukan waktu untuk mengkaji mekanisme pembayaran dan aturan pascapelimpahan wewenang pengelolaan SMA dan SMK dari kabupaten/kota ke Pemprov Kalsel.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel pun, tambah Haris, sudah melakukan pertemuan untuk membahas masalah ini, sehingga pembayaran honor bisa dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

"Pasti kami bayar, tapi harus jelas dulu aturannya, sehingga para guru jangan khawatir," katanya.

BKD dan Disdikbud, sebelumnya melakukan verifikasi data guru honorer sesudah pelimpahan wewenang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel M Yusuf Effendi bweberapa wakktu lalu mengatakan, gaji pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS tingkat SMA/SMK bakal dibayar dalam waktu dekat.

"Paling lambat pada penghujung bulan Maret ini gaji honorer dibayarkan langsung masing-masing rekening pribadi honorer," katanya.

Menurut Yusuf, tenaga pendidik yang belum melengkapi data dukung dipastikan tak akan dibayar gajinya. Data dukung tersebut, antara lain pernyataan dari pihak sekolah terkait kebenaran status tenaga honorernya.

Kendala lain, menurut dia, para tenaga pendidik calon penerima honor, hingga saat ini banyak yang tidak punya rekening bank, sehingga pemerintah belum bisa mentransferkan gaji para honorer.

"Makanya, saya minta para honorer juga harus tertib administrasi, sehingga memudahkan bagi juru bayar, maupun dirinya sendiri, katanya.

Selain itu, tambah Yusuf, untuk memberikan kesejahteraan lebih kepada tenaga honorer, Pemprov Kalsel bakal menambahkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSda).

Jumlah guru honorer sebelum diverifikasi mencapai 6.229 orang dan setelah diverifikasi ulang jumlahnya hanya mencapai 5.215 orang. "Waktu verifikasi awal banyak yang data dobel. Selain itu ada yang sudah meninggal juga di-`input`, katanya.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017