Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Noor, memimpin rapat koordinasi (rakor) antisipasi dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor (batingsor) tahun 2024.
Kegiatan yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HSS dihadiri oleh jajaran Polres HSS, Kodim 1003 HSS, kepala OPD terkait, serta para camat dan lurah.
"Rapat bertujuan memastikan kesiapan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi potensi bencana alam," kata sekda dalam keterangan, di Kandangan, Jum'at.
Dijelaskan sekda, kesiapsiagaan ini penting agar setiap stakeholder terkait dapat melaksanakan tanggung jawabnya, dengan optimal jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Selama rapat, setiap peserta diminta untuk melaporkan tingkat kesiapan serta tanggung jawab masing-masing dalam penanganan bencana.
"Dengan demikian, penanganan bencana kita harapkan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi kapan pun diperlukan," ucapnya.
Baca juga: Luas lahan terdampak karhutla di HSS capai 30 hektare
Sebelumnya, BPBD telah mengajukan status siaga bencana batingsor, jika statusnya sudah dinaikkan, praktis posko siaga bencana mulai tingkat kabupaten, kecamatan, sampai desa akan langsung diaktifkan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HSS Kusairi, mengatakan perubahan status siaga darurat ini masih proses pengajuan ke bagian hukum Sekretariat Daerah (Setda) HSS.
“Pengajuan status siaga darurat bencana batingsor lima bulan, dari Desember 2024 sampai Mei 2025 nanti,” terangnya.
Pihaknya juga sudah melakukan pemetaan daerah bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, serta rakor yang dilaksanakan juga merupakan bagian dari pengajuan status tersebut.
Wilayah rawan banjir bandang dipetakan di Kecamatan Loksado, Padang Batung, dan Telaga Langsat.
Rawan banjir risiko tinggi dipetakan di Kecamatan Kandangan, Kalumpang, Daha Selatan, Daha Barat, dan Daha Utara. Sedangkan risiko sedang. di Kecamatan Angkinang, Kalumpang dan Simpur.
Sementara wilayah rawan longsor risiko tinggi dipetakan di Kecamatan Loksado, Padang Batung dan Telaga Langsat. Untuk rawan longsor risiko sedang, di Kecamatan Sungai Raya.
Baca juga: BPBD HSS dan LPPM ULM kerjasama FGD susun kajian resiko bencana
Sedangkan daerah rawan cuaca ekstrem meliputi angin puting beliung dengan risiko tinggi dipetakan di Kecamatan Kandangan, Padang Batung, Telaga Langsat, Daha Selatan dan Daha Utara.
"Untuk risiko sedang di sekitar Kecamatan Angkinang, Kalumpang, dan Simpur," ujarnya.
Pihaknya mengimbau warga bermukim di daerah rawan banjir diimbau untuk menyiapkan tas bencana di rumahnya, serta memperhatikan pula peralatan listrik di rumah.
Warga juga diharapkan bergotong royong membersihkan saluran air di kompleks, atau perumahan masing-masing.
Khusus untuk angin puting beliung, warga diharapkan memperhatikan pohon di sekitarnya. Kalau sudah membahayakan, lebih baik segera dipotong lebih awal.
"Jika warga kita tidak memungkinkan atau tidak bisa memotong sendiri, bisa lapor ke jajaran kita di BPBD," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024