Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengoptimalkan manfaat lahan produktif dan penggunaan peralatan modern guna mewujudkan kemandirian pangan.
Wali Kota Banjarbaru H Aditya Mufti Ariffin mengatakan Banjarbaru memiliki potensi besar di sektor pertanian dengan luas lahan produktif mencapai 1.500 hektare di mana sebagian besar lahan telah digunakan untuk budidaya padi, hortikultura, dan tanaman pangan lainnya.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru berikan penghargaan kebersihan lingkungan
"Kami berkomitmen untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan lahan ini agar hasil panen dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Banjarbaru sekaligus menjadi pemasok bagi daerah lain," ujarnya di Banjarbaru, Kamis.
Aditya mengatakan untuk mendukung upaya tersebut, Pemkot telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan peralatan pertanian modern yang berasal dari insentif fiskal Kementerian Keuangan atas keberhasilan dalam mengendalikan inflasi daerah.
Dia juga menghimbau jika di lingkungan masih ada lahan-lahan yang tidak atau belum produktif agar bisa diaktifkan, supaya bisa menanam sayur-sayuran dan buah-buahan untuk bisa dikonsumsi masyarakat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong atau tidak produktif di sekitarnya termasuk halaman rumah sehingga mampu menanam dan memanen sendiri produksi pertanian skala rumah tangga," pesannya.
Baca juga: Komitmen kendali inflasi, Wali Kota Banjarbaru tinjau Pasar Murah DKP3
Ditambahkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru Abu Yajid Bustami mengatakan pihaknya memanfaatkan dana insentif fiskal untuk membeli berbagai peralatan pertanian modern.
Disebutkan Yajid, sejumlah peralatan yang mendukung petani meningkatkan produktivitas sudah diserahkan sebagai bantuan kepada kelompok tani sehingga penggunaan alat modern dapat mempercepat proses pengolahan lahan pertanian.
"Contohnya seperti traktor roda empat dan mesin panen (combine harvester). Jika menggunakan cangkul, menggarap lahan satu hektare bisa memakan waktu beberapa hari, tapi dengan traktor, pekerjaan ini bisa selesai dalam hitungan jam," tuturnya.
Yajid mengharapkan melalui berbagai upaya itu, terwujud ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pembangunan sektor pertanian dan peternakan secara berkelanjutan.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru pasang 2.912 lampu PJU pada 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Wali Kota Banjarbaru H Aditya Mufti Ariffin mengatakan Banjarbaru memiliki potensi besar di sektor pertanian dengan luas lahan produktif mencapai 1.500 hektare di mana sebagian besar lahan telah digunakan untuk budidaya padi, hortikultura, dan tanaman pangan lainnya.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru berikan penghargaan kebersihan lingkungan
"Kami berkomitmen untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan lahan ini agar hasil panen dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Banjarbaru sekaligus menjadi pemasok bagi daerah lain," ujarnya di Banjarbaru, Kamis.
Aditya mengatakan untuk mendukung upaya tersebut, Pemkot telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan peralatan pertanian modern yang berasal dari insentif fiskal Kementerian Keuangan atas keberhasilan dalam mengendalikan inflasi daerah.
Dia juga menghimbau jika di lingkungan masih ada lahan-lahan yang tidak atau belum produktif agar bisa diaktifkan, supaya bisa menanam sayur-sayuran dan buah-buahan untuk bisa dikonsumsi masyarakat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong atau tidak produktif di sekitarnya termasuk halaman rumah sehingga mampu menanam dan memanen sendiri produksi pertanian skala rumah tangga," pesannya.
Baca juga: Komitmen kendali inflasi, Wali Kota Banjarbaru tinjau Pasar Murah DKP3
Ditambahkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru Abu Yajid Bustami mengatakan pihaknya memanfaatkan dana insentif fiskal untuk membeli berbagai peralatan pertanian modern.
Disebutkan Yajid, sejumlah peralatan yang mendukung petani meningkatkan produktivitas sudah diserahkan sebagai bantuan kepada kelompok tani sehingga penggunaan alat modern dapat mempercepat proses pengolahan lahan pertanian.
"Contohnya seperti traktor roda empat dan mesin panen (combine harvester). Jika menggunakan cangkul, menggarap lahan satu hektare bisa memakan waktu beberapa hari, tapi dengan traktor, pekerjaan ini bisa selesai dalam hitungan jam," tuturnya.
Yajid mengharapkan melalui berbagai upaya itu, terwujud ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pembangunan sektor pertanian dan peternakan secara berkelanjutan.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru pasang 2.912 lampu PJU pada 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024