Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Pendapatan petani plasma kebun kelapa sawit di tiga kecamatan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Rp2,1 juta-Rp2,9 juta per hektare.

"Empat bulan terakhir pendapatan plasma sawit lumayan besar dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya yang fluktuatif," kata anggota plasma kebun kelapa sawit, Abu Bakar, di Kotabaru, Kamis.

Tingginya pendapatan petani disebabkan pinjaman di bank sudah lunas, sehingga pendapatan dari penjualan Tandan Buah Segar (TBS) tidak lagi dipotong untuk membayar angsuran di bank.

Untuk membuka lahan, pembelian bibit kelapa sawit, menanam, perawatan, biaya operasional dan yang lainnya, petani yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Gajah Mada mendapatkan pinjaman dari salah satu bank.

Pinjaman tersebut dibayarkan secara diangsur setelah kebun mereka menghasilkan TBS, dengan jangka waktu yang disepakati bersama.

"Saat ini pinjaman itu sudah lunas, sehingga petani menerima pendapatan lebih stabil dibandingkan saat masih membayar angsuran di bank," kata dia.

Dia mengatakan pendapatan petani di Desa Telagasari Rp2,7 juta per hektare, Mandala Rp2,6 juta, Sukamaju Rp2,9 juta, Pelajau Baru Rp2,2 juta, Pulau Panci Rp2,2 juta, Sei Kupang Jaya/Sp1 Rp2,5 juta, dan Sangking Baru/Sp3 Rp2,1 juta.

Pendapatan petani sawit di Desa Pantai Baru/Sp4 sebesar Rp2,5 juta, Bumi Asih /Sp5 sebesar Rp2,5 juta, Pemblacanan Rp2,5 juta, Sei Nipah Rp2,1 juta, Sidomulyo Rp2,5 juta, dan Cantung Rp2,5 juta.

Sebanyak 13 desa tersebut berada di Kecamatan Kelumpang Selatan, Kecamatan kelumpang Hulu, dan Kecamatan Kelumpang Hilir.

Wakil Sekretaris KUD Gajah Mada, Narso, mengemukakan sejak pinjaman petani lunas, pendapatan mereka mulai meningkat dan lebih stabil dibandingkan dengan sebelumnya.

"Namun perlu diingat bahwa pendapatan itu juga dipengaruhi oleh hasil panen TBS, harga TBS dan biaya transportasi," katanya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017