Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Winarto mengatakan kepolisian mengawasi potensi penyelundupan narkoba pada akhir tahun yang terindikasi kerap marak terjadi menjelang momen pergantian tahun.

Baca juga: Polda Kalsel cetak rekor tangkapan terbesar ekstasi 52.561 butir

"Saya sudah perintahkan anggota monitor terus, sebisa mungkin dan semampu kita mengantisipasi," kata Winarto di Banjarbaru, Rabu.

Diakui Kapolda Kalsel, peningkatan pasokan narkoba biasanya dipicu adanya permintaan yang tinggi.

Apalagi pada akhir tahun, banyak aktivitas masyarakat seperti pesta rakyat dan sebagainya dimanfaatkan jaringan untuk memasarkan barang haram narkoba.

Salah satu jaringan yang diwaspadai Polda Kalsel yakni gembong narkoba internasional Fredy Pratama lantaran sindikat ini kerap menjadikan Kalsel pangsa pasarnya untuk sabu-sabu dan ekstasi.

Baca juga: Polda Kalsel musnahkan 51,28 kg sabu-sabu jaringan internasional

Terakhir, pada Oktober 2024 lalu enam kaki tangan Fredy Pratama ditangkap menyelundupkan 70,76 kilogram sabu-sabu dan 9.560 butir ekstasi dari Pontianak, Kalimantan Barat ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Winarto pun berharap masyarakat tak pernah putus memberikan informasi jika mengetahui ada dugaan penyelundupan narkoba yang masuk ke Kalsel atau sebaliknya.

"Polisi termasuk BNN tidak bisa bekerja sendiri, pemberantasan peredaran narkoba membutuhkan kerja sama semua pihak agar bisa lebih optimal," tegasnya didampingi Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya.

Baca juga: Residivis edarkan 707,29 gram sabu dan ratusan butir ekstasi ditangkap

Pewarta: Firman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024