Guru Haji Saiful Anshari mengungkapkan manfaat "gula habang" (gula merah dari aren) , dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Selasa.

Guru Saiful mengungkapkan itu dalam kajian rutin "Sifat 20" atau "Tarekat Asy'ariyah" berkaitan sifat wajib bagi Rasulullah Muhammad Saw di antaranya "Tabligh" (menyampaikan).

"Ulun kada dokter (maksudnya aku bukan ahli medis) hanya berdasarkan pengalaman pribadi dari 'papadahan' (nasihat) orang tua dulu," ujar Guru Saiful yang beberapa kali "naik haji" (melaksanakan ibadah haji) dan umrah.

Ia menceritakan, ketika naik haji bertepatan musim dingin, orang-orang pada kedinginan dan ada yang sampai mengeluarkan darah di hidung.

"Tetapi dirinya dengan mengonsumsi gula habang,. alhamdulilah berkat pertolongan Allah SWT tahan dari serangan dingin," tuturnya sembari menegaskan, gula habangnya harus asli, sebab sekarang banyak yang palsu.

Oleh sebab itu. dia menganjurkan, bagi mereka yang mau naik haji tidak salahnya membawa gula habang untuk menjaga suhu/ketahanan kondisi badan.

Mengenai Tabligh, Guru Saiful menerangkan, bahwa tak mesti semua segala sesuatu Rasulullah Saw sampaikan atau merupakan kewajiban, tapi ada pula bersifat "harus" (maksudnya bisa atau tidak mesti) dengan berbagai pertimbangan guna kebaikan.

"Memang sifat Rasulullah Saw ada empat yang wajib yaitu Siddiq (benar), Tabligh (menyampaikan), Amanah (memenuhi/tidak mengingkari janji) dan Fathanah (cerdas). Namun selain wajib ada pula yang harus dari sifat Rasulullah Saw tersebut," demikian Guru Saiful.

Guru H Saiful Anshari saat tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Selasa (12/11/2024) (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Sementara terkait manfaat gula habang asli, selain mengatur ketahanan suhu tubuh, juga mengatur kader gula darah sebagai contoh seorang pewarta Antara Kalimsntsn Selatan (Kalsel) sampai sekarang tidak terkena penyakit gula darah padahal banyak mengonsumsi yang manis-manis.

Begitu ketika wisata ke Gunung Bromo Jawa Timur (Jatim) hampir semua menutup badan dengan pakaian tebal, pewarta Antara tersebut hanya dengan jaket bisa, tanpa kedinginan karena sering mengonsumsi gula habang dan "tamar" (buah kurma).

Contoh lain para penangkap ikan di daerah hulu sungai Kalsel mereka rata-rata mengonsumsi gula habang sehingga tahan lama berendam di air tidak merasa terlalu kedinginan.



 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024