Batulicin, (Antaranewskalsel) - Sebagian warga di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini mulai kesulitan mendapatkan Liquefied Petroleum Gas (LPG) tiga kilogram, baik di pangkalan maupun di toko.

"Hampir dua pekan terakhir kami sering mengalami kesulitan untuk medapatkan gas LPG tiga kg, untuk kebutuhan memasak," kata seorang warga Desa Sari Gadung Perumahan Raudah III, Nurul Hidayah, di Batulicin, Kamis.

Ia mengaku, terpaksa membeli gas LPG berat tiga kg bukan dari agen resmi seharga Rp30 ribu - Rp35 ribu per tabung.

Biasanya harga jual gas LPG tiga kg kisaran Rp19 ribu - Rp20 ribu per tabung, namun karena saat ini harga jual dari pangkalan resmi naik, terpaksa harga jual juga dinaikkan antara Rp22 ribu sampai Rp24 ribu, kalau ditempat lain mencapai Rp35ribu.

Dirinya merasa keberatan dengan harga tersebut, karena selisih dengan harga gas LPG pada pedagang resmi cukup besar, selain harganya `mencekik` barangnya juga sulit diperoleh.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tanah Bumbu Anwar Salujang, melalui Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Nunung, mengungkapkan distribusi LPG tiga kilogram ke wilayah Kalimantan Selatan mengalami gangguan karena faktor cuaca.

"Informasi yang kami dapat dari PT. Pertamina (Persero) bahwa kapal pengangkut LPG diperingatkan untuk tidak berlayar sejak 8 Februari, khususnya kapal yang berukuran dibawah 1.000 DWT," tuturnya.

Dijelaskannya, pihak pertamina memastikan pasokan LPG akan berangsur pulih pasca terkendalanya kapal distribusi LPG akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Dengan adanya faktor cuaca buruk itu sehingga menghambat distribusi di daerah, selain langka harganyapun melambung jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Dengan kembali beroperasinya kapal distribusi LPG ke Depot Mini dapat dipastikan stok gas kembali pulih dalam beberapa hari ke depan," paparnya.

Terpisah, Communications and Relations Area Manager Kalimantan PT Pertamina Marketing Operation Region VI, Dian Hapsari, melalui siaran persnya, mengatakan pasokan Liquefied Petroleum Gas kembali berangsur pulih, pasca terkendalanya kapal distribusi akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi sejak Rabu, 8 Februari 2017

Dikatakan, data yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca buruk dan gelombang tinggi untuk perairan selatan Kalimantan Selatan.

Dikatakan, kapal pengangkut LPG mendapatkan peringatan larangan berlayar sejak 8 Februari khusus kapal berukuran dibawah 1.000 DWT.

Dengan kembali beroperasinya kapal distribusi LPG ke Depot Mini LPG di Banjarmasin terhitung mulai 12 Februari, dipastikan stok kembali pulih dalam 3 hari kedepan.

Saat ini stok di Depot LPG tercatat 1.200 Metric Ton dan sedang dalam proses penyaluran. Kapal pengangkut LPG akan tiba kembali di Depot LPG Banjarmasin dengan membawa 550 MT keesokan harinya.

Dia menjelaskan, Depot LPG Banjarmasin merupakan terminal LPG yang memasok kebutuhan LPG di wilayah Kalimantan Selatan dengan kapasitas hingga 1.600 MT.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017