Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) meminta para kepala sekolah di setiap sekolah untuk memberikan ruang seluas-luasnya bagi para guru penggerak untuk berkreasi dalam menemukan berbagai inovasi dan kreativitas guna meningkatkan kualitas pendidikan.
“Untuk mengoptimalkan peran guru penggerak yang ada di kabupaten ini, para kepala sekolah sebagai pimpinan di satuan pendidikan harus memberikan ruang yang luas,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HTS Muhammad Anhar di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Rabu.
Dia menyebutkan, para guru penggerak merupakan calon pemimpin pembelajaran di Kabupaten HST, sehingga harus bahu membahu bekerja sama dan bekerja keras dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini.
“Apalagi saat ini sudah ada 169 guru penggerak. Kami harap ini lebih optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten HST,” ujar Anhar.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati HST Bidang Administrasi Umum Ahmad Syahriani Effendi mengatakan secara umum, guru memiliki peran mulia dan strategis dalam membangun visi dan misi daerah.
Menurut dia, masa depan anak bangsa ditentukan oleh guru, dan tidak akan ada sosok yang sukses yang tidak melewati sentuhan seorang guru, dan di tangan guru, masa depan bangsa menjadi taruhan dan memiliki banyak tantangan.
Oleh karena itu, kata dia, program guru penggerak Kurikulum Merdeka Belajar ini diselenggarakan untuk menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran guna menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik lagi.
Ahmad mengatakan sangat bangga karena jumlah guru penggerak di Kabupaten HST semakin bertambah, apalagi pemerintah daerah terus berkomitmen mengawal agar program guru penggerak terus berjalan.
Dia juga mengatakan bahwa program guru penggerak yang sudah memasuki angkatan ke-10 di kabupaten ini, menjadi komitmen pemerintah daerah dalam menyukseskan Kurikulum Merdeka Belajar.
“Program ini upaya konkret pemerintah dalam mengimbangi era global. Tantangan ke depan cukup banyak maka para guru penggerak harus menjaga kekompakan dan sinergi, guru penggerak juga harus menjadi motivator bagi guru lain agar semakin mendorong para guru berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Ahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Untuk mengoptimalkan peran guru penggerak yang ada di kabupaten ini, para kepala sekolah sebagai pimpinan di satuan pendidikan harus memberikan ruang yang luas,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HTS Muhammad Anhar di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Rabu.
Dia menyebutkan, para guru penggerak merupakan calon pemimpin pembelajaran di Kabupaten HST, sehingga harus bahu membahu bekerja sama dan bekerja keras dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini.
“Apalagi saat ini sudah ada 169 guru penggerak. Kami harap ini lebih optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten HST,” ujar Anhar.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati HST Bidang Administrasi Umum Ahmad Syahriani Effendi mengatakan secara umum, guru memiliki peran mulia dan strategis dalam membangun visi dan misi daerah.
Menurut dia, masa depan anak bangsa ditentukan oleh guru, dan tidak akan ada sosok yang sukses yang tidak melewati sentuhan seorang guru, dan di tangan guru, masa depan bangsa menjadi taruhan dan memiliki banyak tantangan.
Oleh karena itu, kata dia, program guru penggerak Kurikulum Merdeka Belajar ini diselenggarakan untuk menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran guna menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik lagi.
Ahmad mengatakan sangat bangga karena jumlah guru penggerak di Kabupaten HST semakin bertambah, apalagi pemerintah daerah terus berkomitmen mengawal agar program guru penggerak terus berjalan.
Dia juga mengatakan bahwa program guru penggerak yang sudah memasuki angkatan ke-10 di kabupaten ini, menjadi komitmen pemerintah daerah dalam menyukseskan Kurikulum Merdeka Belajar.
“Program ini upaya konkret pemerintah dalam mengimbangi era global. Tantangan ke depan cukup banyak maka para guru penggerak harus menjaga kekompakan dan sinergi, guru penggerak juga harus menjadi motivator bagi guru lain agar semakin mendorong para guru berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Ahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024