Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR) melaksanakan Penandatanganan Kerja Sama dan Serah Terima Hibah Peralatan Survei dan Pemetaan berupa Unmanned Aerial Vehicle (AHV)/Drone kepada 11 perguruan tinggi di Indonesia pada Jumat (18/10) di R Hotel Rancamaya Bogor.

Hibah peralatan ini diserahkan secara langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) SPPR, Virgo Eresta Jaya. 

Dalam sambutannya, Virgo Eresta Jaya menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai upaya Kementerian ATR/BPN dalam membangun kolaborasi dengan pihak eksternal, salah satunya pihak akademisi.

“Ke depannya, Kementerian ATR/BPN ini tidak bisa bekerja sendiri, butuh adanya model yang bisa cepat mendorong inovasi itu bisa kita lakukan,” jelasnya. 

Saat ini Kementerian ATR/BPN masih terus berupaya mengejar beberapa pekerjaan terkait kadastral.

“Dahulu kita bertahun-tahun bekerja secara sporadis atau individual, jadi sekarang kita sedang menyatukan bidang-bidang tanah yang dikerjakan secara individual tadi,” ujar Dirjen SPPR. 

Ia menyatakan, dari target pendaftaran sebanyak 126 juta bidang tanah di seluruh Indonesia, saat ini telah terdaftar sebanyak 118 juta bidang tanah.

Virgo Eresta Jaya juga menyebut bahwa setelah seluruh target pendaftaran tanah tercapai, pekerjaan pemetaan nanti akan lebih beragam dan tak cuma soal pemetaan bidang tanah. 

“Tak cuma bidang tanah, kita juga akan mendaftarkan bangunan yang ada. Kita juga akan mulai masuk wilayah model 3D (3 Dimensi), di mana 2/3 penduduk kita tinggal di perkotaan, sehingga wilayah model 3D adalah sebuah keniscayaan. Nantinya kita juga punya data bidang tanah yang dapat dimanfaatkan dengan mudah oleh publik, misal ada yang mengembangkan dari sisi wilayah yang memiliki potensi bencana, wilayah potensi bisnis, beserta demografinya,” jelas Virgo Eresta Jaya. 

Hadir sebagai salah satu perwakilan universitas penerima hibah, Rektor Institut Teknologi Padang, Hendri Nofrianto. Ia mengaku senang mendapat bantuan hibah peralatan survei dan pemetaan dari Kementerian ATR/BPN.

Ia juga mengatakan bahwa alat ini akan dimanfaatkan untuk pembuatan peta bidang di provinsi Sumatra Barat. 

“Sumatra Barat itu terdiri dari 19 kota/kabupaten. Yang bermasalah itu kabupaten karena terdiri dari banyak Nagari (sebutan desa di Sumbar, red). Ini banyak Wali Nagari yang datang ke ITP untuk minta dibikinkan peta. Selain peta, kita juga akan beri sistem terkait informasinya. Jadi hari ini, kita siap berkolaborasi, nanti mohon arahan karena nanti kita juga akan bertemu dengan Kepala BPN di wilayah maupun kabupaten/kota,” ujar Hendri Nofrianto. 

Dalam kegiatan ini, 11 Perguruan Tinggi yang menandatangani Perjanjian Kerja Sama dan mendapat hibah antara lain Institut Teknologi Bandung; Universitas Gadjah Mada; Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Universitas Diponegoro; Universitas Lampung; Institut Teknologi Sumatera; Universitas Wiyata Mukti; Institut Teknologi Nasional; Institut Teknologi Padang; Universitas Pakuan; serta Institut Teknologi Nasional Malang. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Ditjen SPPR serta perwakilan 11 perguruan tinggi penerima hibah.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024