Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin berencana memanfaatkan menara air raksasa berumur sekitar 50 tahun yang berlokasi dipertigaan Jalan Soetoyo S atau tepatnya di Jalan Zafri Zamzam Banjarmasin Tengah.
Tower yang sudah berdiri sejak 1967 itu tidak pernah difungsikan sejak didirikan, padahal bisa menampung sekitar 1.000 meter kubik air, kata Direktur PDAM Bandarmasih Muslih, Minggu.
"Memang perlu mesin berdaya kuat untuk mengalirkan air ke menara yang tingginya sekitar 40 meter itu," ungkapnya.
PDAM Bandarmasih, papar dia, sudah memiliki mesin yang mampu mendistribusikan air ke penampungan raksasa itu, namun kendalanya pipa transmisinya harus dibenahi.
"Rencananya tahun ini pipa transmisi yang jaringannya ke menara itu akan dibenahi dulu, sebab pipa lama tidak tahan," ujarnya.
Muslih mengungkapkan, PDAM akan membenahi pipa transmisi yang bersumber di Instalasi Pengolahan Air (IPA) 1 di Jalan A Yani KM 3, yakni, menyambung ke jaringan pipa induk di daerah Masjid Raya Sabilal Muhtadin hingga ke Jalan Zafri Zamzam.
Menurut dia, setelah perpipaannya dibenahi baru rencana memanfaatkan keberadaan menara air raksasa yang didesain warga Perancis tersebut akan mulai dilakukan.
"Sebab kalau bisa difungsikan penampungan air ini bisa membantu kelancaran pembagian air secara merata," tuturnya.
Muslih mengatakan, ujicoba memfungsikan tempat penampungan air raksasa ini pernah mau dilakukan pada 2010, namun karena pipa transmisinya tidak tahan, hingga terjadi kegagalan.
"Nah, sekali ini akan kita perhitungkan betul-betul, sehingga tidak gagal lagi," tuturnya.
Menurut dia, PDAM terus berupaya meningkatkan pelayanan ditingkat distribusi yang merata di sekitar Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Tengah, sebab kalau pelayanan jaringan sudah hampir 100 persen mencapai wilayah pemukiman penduduk.
Dikatakan dia, dengan jumlah pelanggan sebanyak 170 ribu, PDAM Bandarmasih terus melakukan inovasi memanfaatkan segala aset yang dimiliki agar menunjang pelayanan.
"Tower air raksasa ini merupakan unit distribusi zona 1 untuk wilayah Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah," terangnya./A
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Tower yang sudah berdiri sejak 1967 itu tidak pernah difungsikan sejak didirikan, padahal bisa menampung sekitar 1.000 meter kubik air, kata Direktur PDAM Bandarmasih Muslih, Minggu.
"Memang perlu mesin berdaya kuat untuk mengalirkan air ke menara yang tingginya sekitar 40 meter itu," ungkapnya.
PDAM Bandarmasih, papar dia, sudah memiliki mesin yang mampu mendistribusikan air ke penampungan raksasa itu, namun kendalanya pipa transmisinya harus dibenahi.
"Rencananya tahun ini pipa transmisi yang jaringannya ke menara itu akan dibenahi dulu, sebab pipa lama tidak tahan," ujarnya.
Muslih mengungkapkan, PDAM akan membenahi pipa transmisi yang bersumber di Instalasi Pengolahan Air (IPA) 1 di Jalan A Yani KM 3, yakni, menyambung ke jaringan pipa induk di daerah Masjid Raya Sabilal Muhtadin hingga ke Jalan Zafri Zamzam.
Menurut dia, setelah perpipaannya dibenahi baru rencana memanfaatkan keberadaan menara air raksasa yang didesain warga Perancis tersebut akan mulai dilakukan.
"Sebab kalau bisa difungsikan penampungan air ini bisa membantu kelancaran pembagian air secara merata," tuturnya.
Muslih mengatakan, ujicoba memfungsikan tempat penampungan air raksasa ini pernah mau dilakukan pada 2010, namun karena pipa transmisinya tidak tahan, hingga terjadi kegagalan.
"Nah, sekali ini akan kita perhitungkan betul-betul, sehingga tidak gagal lagi," tuturnya.
Menurut dia, PDAM terus berupaya meningkatkan pelayanan ditingkat distribusi yang merata di sekitar Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Tengah, sebab kalau pelayanan jaringan sudah hampir 100 persen mencapai wilayah pemukiman penduduk.
Dikatakan dia, dengan jumlah pelanggan sebanyak 170 ribu, PDAM Bandarmasih terus melakukan inovasi memanfaatkan segala aset yang dimiliki agar menunjang pelayanan.
"Tower air raksasa ini merupakan unit distribusi zona 1 untuk wilayah Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah," terangnya./A
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017