Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan memiliki inovasi "ANTIS" atau Anjungan Titip Besuk Otomatis merupakan sebuah sistem otomatis memudahkan keluarga warga binaan menitipkan barang dan makanan tanpa melalui prosedur manual memakan waktu.
"Inovasi seperti ANTIS ini sangat membantu mempercepat proses layanan dan mengurangi antrean, yang tentunya memberikan kenyamanan bagi pengunjung maupun warga binaan," kata Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM RI Bidang Politik dan Keamanan Ibnu Chuldun di Banjarbaru, Sabtu.
Baca juga: Lapas Banjarbaru panen 2,5 kuintal melon hasil warga binaan
Saat kunjungan ke Lapas Banjarbaru, Ibnu melakukan simulasi penggunaan ANTIS dan memberikan pujian atas efisiensi sistem tersebut.
Dia mengapresiasi inovasi dan sarana prasarana yang telah dikembangkan oleh Lapas Banjarbaru pimpinan Kalapas I Wayan Nurasta Wibawa.
Termasuk Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang membudidayakan beragam komoditas seperti jamur, itik alabio, ayam, dan maggot.
Ibnu menilai kegiatan budidaya pertanian dan peternakan mampu memberikan keterampilan kepada warga binaan serta meningkatkan kemandirian mereka setelah bebas.
Baca juga: Kemenkumham Kalsel intensifkan razia narkoba di Lapas
“Ini adalah contoh konkret bagaimana Lapas tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga memberikan keterampilan yang berguna ketika kembali ke masyarakat,” ucapnya.
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel Jumadi saat mendampingi kunjungan Staf Ahli Menkumham turut melaporkan jika fasilitas dapur di Lapas Banjarbaru dikelola sangat baik dengan menu yang variatif serta cerobong asap yang dirancang khusus oleh warga binaan.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik, baik dari segi makanan maupun fasilitas lainnya demi kesejahteraan warga binaan,” ungkap Jumadi.
Baca juga: Lapas Banjarbaru panen raya pertanian dari hasil program kemandirian
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Inovasi seperti ANTIS ini sangat membantu mempercepat proses layanan dan mengurangi antrean, yang tentunya memberikan kenyamanan bagi pengunjung maupun warga binaan," kata Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM RI Bidang Politik dan Keamanan Ibnu Chuldun di Banjarbaru, Sabtu.
Baca juga: Lapas Banjarbaru panen 2,5 kuintal melon hasil warga binaan
Saat kunjungan ke Lapas Banjarbaru, Ibnu melakukan simulasi penggunaan ANTIS dan memberikan pujian atas efisiensi sistem tersebut.
Dia mengapresiasi inovasi dan sarana prasarana yang telah dikembangkan oleh Lapas Banjarbaru pimpinan Kalapas I Wayan Nurasta Wibawa.
Termasuk Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang membudidayakan beragam komoditas seperti jamur, itik alabio, ayam, dan maggot.
Ibnu menilai kegiatan budidaya pertanian dan peternakan mampu memberikan keterampilan kepada warga binaan serta meningkatkan kemandirian mereka setelah bebas.
Baca juga: Kemenkumham Kalsel intensifkan razia narkoba di Lapas
“Ini adalah contoh konkret bagaimana Lapas tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga memberikan keterampilan yang berguna ketika kembali ke masyarakat,” ucapnya.
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel Jumadi saat mendampingi kunjungan Staf Ahli Menkumham turut melaporkan jika fasilitas dapur di Lapas Banjarbaru dikelola sangat baik dengan menu yang variatif serta cerobong asap yang dirancang khusus oleh warga binaan.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik, baik dari segi makanan maupun fasilitas lainnya demi kesejahteraan warga binaan,” ungkap Jumadi.
Baca juga: Lapas Banjarbaru panen raya pertanian dari hasil program kemandirian
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024