Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanta, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan menggelar pelatihan dan sosialisasi pembuatan lubang resapan biopori sebagai bagian kegiatan lingkungan berbasis partisipatif.
Kepala SMP Negeri 1 Tanta Rini Sundari, di Tanjung, Minggu mengatakan pelatihan ini diikuti seluruh siswa, guru, dan staf tata usaha termasuk cara pengelolaan bank sampah.
"Sebagai persiapan menuju sekolah adiwiyata, kami melakukan sosialisasi kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, salah satunya cara pengolahan lubang resapan biopori dan pengelolaan bank sampah," ujar Rini lagi.
SMPN 1 Tanta merupakan sekolah binaan SMA Negeri 1 Tanta dalam rangka menuju sekolah adiwiyata 2017, salah satunya melakukan peningkatan dan evaluasi serta mengalokasikan dana untuk kebutuhan sekolah berwawasan lingkungan.
Dalam pelatihan pembuatan lubang resapan biopori ini, pihak sekolah menggandeng Yayasan Pusaka Tanjung yang sebelumnya melaksanakan Program 1.000 Lubang Resapan Biopori sebagai upaya meminimalkan genangan air khususnya di wilayah perkotaan.
Direktur Yayasan Pusaka Tanjung Firman Yusi mengatakan pihaknya melalui Forum Komunitas Hijau telah melaksanakan pembuataan 1.000 lubang biopori mulai di wilayah perkantoran, permukiman hingga ruang terbuka publik.
"Melalui lubang biopori selain bermanfaat mencegah banjir juga sebagai tempat pembuangan sampah organik serta menyuburkan tanah," kata Firman lagi.
Sebelumnya, pembuatan lubang biopori juga dilaksanakan di kawasan Taman Giat Tanjung, mengingat wilayah ini kerap digenangi air saat musim hujan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala SMP Negeri 1 Tanta Rini Sundari, di Tanjung, Minggu mengatakan pelatihan ini diikuti seluruh siswa, guru, dan staf tata usaha termasuk cara pengelolaan bank sampah.
"Sebagai persiapan menuju sekolah adiwiyata, kami melakukan sosialisasi kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, salah satunya cara pengolahan lubang resapan biopori dan pengelolaan bank sampah," ujar Rini lagi.
SMPN 1 Tanta merupakan sekolah binaan SMA Negeri 1 Tanta dalam rangka menuju sekolah adiwiyata 2017, salah satunya melakukan peningkatan dan evaluasi serta mengalokasikan dana untuk kebutuhan sekolah berwawasan lingkungan.
Dalam pelatihan pembuatan lubang resapan biopori ini, pihak sekolah menggandeng Yayasan Pusaka Tanjung yang sebelumnya melaksanakan Program 1.000 Lubang Resapan Biopori sebagai upaya meminimalkan genangan air khususnya di wilayah perkotaan.
Direktur Yayasan Pusaka Tanjung Firman Yusi mengatakan pihaknya melalui Forum Komunitas Hijau telah melaksanakan pembuataan 1.000 lubang biopori mulai di wilayah perkantoran, permukiman hingga ruang terbuka publik.
"Melalui lubang biopori selain bermanfaat mencegah banjir juga sebagai tempat pembuangan sampah organik serta menyuburkan tanah," kata Firman lagi.
Sebelumnya, pembuatan lubang biopori juga dilaksanakan di kawasan Taman Giat Tanjung, mengingat wilayah ini kerap digenangi air saat musim hujan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017