PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) mencatat 3.212 desa dari jumlah total 3.587 desa telah mendapatkan aliran listrik di wilayah Kalselteng dengan presentasi rasio desa berlistrik (RDB) Kalselteng menjadi 90,35 persen.

Hal tersebut merupakan pencapaian yang signifikan selama lima tahun di bawah kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN memperluas akses listrik hingga ke pelosok daerah dan meningkatkan kualitas pelayanan.

Baca juga: PLN Kalselteng bantu peralatan produksi wirausaha santri di pondok pesantren

General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Senin, mengatakan kondisi geografis Pulau Kalimantan dengan hutan dan sungai yang luas memberikan tantangan tersendiri pada proses pembangunan jaringan listrik.

“Geografis Kalimantan yang indah dengan hutan-hutannya memberikan tantangan yang tidak ringan. Kendala infrastruktur jalan serta perizinan area juga menjadi isu penting dalam pembangunan kelistrikan,” ujar Syauki.

Selama 2024, PLN UID Kalselteng telah menargetkan pembangunan jaringan listrik tersebar pada 116 desa yang telah terealisasi sebanyak 82 desa.

Syauki menambahkan keberhasilan pencapaian ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak, termasuk pemerintah provinsi, daerah, legislatif, Kejaksaan, TNI, Polri, serta masyarakat yang telah berkontribusi dalam mewujudkan Kalimantan terang hingga ke pelosok,” katanya.

Selain itu, ucap General Manager PLN Kalselteng, peningkatan jumlah pelanggan listrik PLN UID Kalselteng hingga saat ini telah mencapai 2,36 juta yang mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan PLN yang semakin tinggi.

“Hampir seluruh aktivitas kita menggunakan listrik dan PLN hadir sebagai pilihan utama penyedia listrik yang andal, sehingga linier dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan baik dari golongan rumah tangga hingga industri dan bisnis,” tuturnya.

Baca juga: PLN Kalselteng bangun jaringan listrik di pelosok guna tingkatkan perekonomian

Seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan, penjualan listrik juga berhasil mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan total 3.909,74 GWh hingga Agustus 2024. Hal ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Kalsel dan Kalteng, yang didukung oleh kebutuhan energi listrik yang terus meningkat.

“Capaian ini menjadi pemicu semangat bagi kami untuk terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. PLN berkomitmen untuk memastikan setiap sudut Kalselteng dapat menikmati listrik yang andal,” tambah Syauki.

Dia juga mengatakan, sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN), Kalselteng juga menjadi pionir dalam penggunaan kendaraan listrik. 

Hingga kini, PLN UID Kalselteng telah mengoperasikan 25 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang beroperasi 24 jam penuh, dan akan terus menambah jumlahnya hingga akhir 2024 menjadi 47 unit.

“Kehadiran SPKLU ini akan memudahkan pengguna kendaraan listrik di Kalimantan. Kami juga akan terus menambah jumlah SPKLU di seluruh kantor PLN Kalselteng dan tempat-tempat strategis lainnya,” tutupnya.

Dengan berbagai pencapaian ini, PLN UID Kalselteng optimis dapat terus berkontribusi dalam membangun Kalimantan yang lebih terang dan sejahtera, sejalan dengan visi besar pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.

Baca juga: PLN-DLH Banjarbaru perkuat kesiapsiagaan penanganan limbah berbahaya
 
SPKLU di salah satu mal di Banjarmasin yang merupakan fasilitas pengisian ulang baterai mobil listrik pertama di pusat perbelanjaan di Kalsel. Hingga saat ini, PLN UID Kalselteng sudah membangun sebanyak 25 titik lokasi SPKLU dan menargetkan sebanyak 47 lokasi SPKLU se Kalselteng pada akhir 2024 nanti. (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024