PT PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) memberikan bantuan peralatan produksi untuk wirausaha santri di pondok pesantren (Ponpes) Darul Inabah yang beralamat di Desa Banua Asam, Kecamatan Pandawan, Hulu Sungai Tengah.

Salah satu perusahaan BUMN itu menyerahkan bantuan peralatan produksi dalam program “One Pesantren One Product (OPOP) guna membangun generasi wirausaha muda mandiri” melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN Peduli.

General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Minggu, mengatakan pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi bantuan TJSL tersebut. 

“Kami percaya bahwa program ini dapat membantu para santri Ponpes Darul Inabah menjadi wirausaha mandiri, yang pada akhirnya berdampak positif bagi masyarakat sekitar," ucapnya.

Selain itu, katanya, Kemandirian ini juga sejalan dengan upaya PLN Kalselteng dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sebagaimana visi Sustainable Development Goals (SDGs) 8.

Syauki juga menambahkan bahwa PLN terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan jiwa kewirausahaan, terutama di kalangan santri. 

“Kita semua berharap para santri dapat memanfaatkan peralatan yang diberikan untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi dan daya saing,” tambahnya.

Sementara itu Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Kalselteng Ahmad Humaidi menjelaskan bahwa selain bantuan peralatan, PLN juga menyediakan pelatihan pembukuan dan pengelolaan usaha agar santri tidak hanya fokus pada produksi tetapi juga memiliki keterampilan dalam mengelola bisnis mereka dengan baik. 
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Kalselteng Ahmad Humaidi saat memberikan sambutannya dalam kegiatan penyerahan bantuan peralatan produksi kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Inabah di Desa Banua Asam, Kecamatan Pandawan, Hulu Sungai Tengah, dalam program “OPOP: Membangun Generasi Wirausaha Muda Mandiri” beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)


"Pelatihan ini bertujuan agar para santri lebih mandiri dalam mengembangkan usaha, sehingga mereka bisa terus maju," ujarnya Humaidi saat memberikan sambutannya dalam kegiatan tersebut.

Humaidi juga menekankan bahwa bantuan ini sejalan dengan program nasional One Pesantren One Product yang diluncurkan oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin pada 2022 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. 

"Jadi kita berupaya agar pesantren Al-Inabah dapat memenuhi program OPOP tersebut, di mana setiap pesantren memiliki produk unggulan yang tentunya bisa meningkatkan kemandirian ekonomi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Inabah Drs Amrullah menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan dari PLN. 

“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha di pondok pesantren kami. Para santri kini dapat belajar dan mengembangkan keterampilan mereka dalam bidang wirausaha, yang nantinya bisa membantu mereka menciptakan lapangan kerja,” ujar Amrullah.

Amrullah juga berharap agar program OPOP ini menjadi titik awal bagi pondok pesantren untuk lebih berdaya dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang bisa bersaing di pasar.

“Dengan adanya bantuan ini, kami optimis para santri bisa menciptakan produk yang diminati masyarakat luas dan mengembangkan ekonomi lokal,” tambahnya.

Melalui inisiatif ini, PLN berharap dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan generasi muda yang mandiri dan inovatif, serta mampu berkontribusi bagi pembangunan masyarakat sekitar.

Untuk diketahui, penyerahan bantuan ini dilakukan oleh Manajemen PLN UID Kalselteng yang diwakili oleh Manager Komunikasi dan TJSL Ahmad Humaidi, kepada Ketua Yayasan Al-Inabah, Drs Amrullah disaksikan oleh perwakilan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah serta perwakilan kepala desa. 

Bantuan yang disalurkan ini mencakup berbagai peralatan produksi seperti kompor listrik, mesin pemotong talas, spinner listrik, serta pelatihan manajemen usaha.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024