Ustadz Haji Walad Haderawi mengingatkan kaum Muslim agar menjadikan dunia untuk kepentingan akhirat, dalam tausiyahnya di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin .

"Kalau jadikan dunia untuk dunia, maka akan sangat merugikan, karena tak kan kekal sbadi," ujar Ustadz Walad yang menyandang gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) dan pernah menimba ilmu di "Darul Musthafa" Hadramaut Yaman tersebut.

Menurut Ustadz Walad, memang dunia yang tak kekal abadi merupakan wilayah ujian bagi kaum Muslim pada khususnya.

"Apakah kita kaum Muslim mampu mengelola dunia untuk kepentingan akhirat kelak atau justru sebaliknya kita menjadi mainan dunia," ujar ustadz yang mengisi pengajian rutin tiap selesai Shalat Subuh Senin (jika tidak berhalangan).

Padahal, lanjut putra almarhum Haderawi, seorang ulama terkenal di b"Kota Seribu Sungai" Banjarmasin khususnya, Allah menciptakan manusia sebagai Khalifah.

"Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al Qur'an bahwa Dia (Allah) menciptakan manusia sebagai Khalifah, artinya manusia harus mengelola dunia, bukan takluk oleh keadaan dunia," tegas Ustadz Walad.

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Walad juga menyinggung tentang Maulid Nabi Muhammad Saw yang banyak kaum Muslim di Indonesia lakukan.

Menurut dia, peringatan Maulid salah satu upaya mendekatkan diri kepada Rasulullah Muhammad Saw dan pada gilirannya mencintai serta melaksanakan Sunnah Beginda Rasul tersebut.

"Karena dengan peringatan Maulid tersebut kita yakini bahwa roh Rasulullah Saw tersebut juga hadir dengan harapan atas safaat Beginda Rasul itu, Allah berikan kelapangan kehidupan kita di dunia dan akhirat," tutur Ustadz Walad.

Ustadz H Walad Haderawi saat tausiyah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin (23/9/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Sebelum mengakhiri tausiyahnya, Ustadz Walad menceritakan kehidupan Salman Al Farisi (seorang sahabat Rasulullah Saw), seorang kaya raya kemudian menjadi budak karena keinginan yang kuat untuk bertemu Nabi Muhammad,. sebagaimana termuat dalam Injil.

"Salman Al Farisi yang sebenarnya non Muslim, sesudah bertemu Rasulullah Muhammad Saw, memeluk Agama Islam dan kemudian menjadi sahabat Beginda Rasul," demikian Ustadz Walad.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024