Kader posyandu dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) Nor Baiti Hasanah dengan inovasi bidang kesehatan "Pensamas" meraih juara tiga, dalam Jambore Kader Posyandu Nasional yang digelar 12-15 September 2024 di Bandung, Jawa Barat.

Acara Jambore Kader Posyandu Nasional 2024 sebelumnya resmi dibuka Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI)  Budi Gunadi Sadikin.

"Peran kader Posyandu sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama dalam memastikan layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak di daerah," kata Menkes RI Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutan mengutip pers rilis Diskominfo HSS, Senin.

Baca juga: Sekda HSS serahkan piagam penghargaan siswa dan mahasiswa selesai PKL

Dalam jambore tersebut, Kabupaten HSS mengirimkan dua kader, yakni Nor Baiti Hasanah dari Posyandu Flamboyan Desa Gambah Luar, Kecamatan Kandangan, dan Nur Annisa dari Posyandu Ananda Desa Karang Paci, Kecamatan Kalumpang, dipercaya menjadi salah satu perwakilan dari Kalsel.

Adapun untuk prestasi ini diraih Nor Baiti Hasanah dengan dianugerahi juara tiga nasional sebagai kader posyandu inovasi bidang kesehatan tingkat nasional 2024, kesuksesan ini menambah kebanggaan bagi HSS, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat.

Seperti yang diketahui, pada tanggal 3 September 2024 lalu, tim verifikasi lapangan dari Kemenkes dan Kemendes, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) telah melakukan verifikasi langsung terhadap inovasi Pensamas.

Inovasi tersebut diusung Nor Baiti Hasanah di Posyandu Flamboyan Desa Gambah Luar, Kecamatan Kandangan.

Verifikasi ini merupakan bagian dari rangkaian proses penilaian Kader Posyandu Inovatif, hingga akhirnya membawa nama Nor Baiti berhasil meraih juara tiga, dari inovasi Pensamas (Pendampingan Sasaran ke Puskesmas).

Baca juga: Pemkab HSS raih Geopasial Banua Award 2024

Kader posyandu Nor Baiti Hasanah sendiri menjelaskan inovasi ini diperuntukkan bagi kader posyandu dalam memberikan pendampingan terhadap anak yang mengalami sakit, atau kekurangan berat badan untuk dirujuk ke Puskesmas.

Untuk melakukan ini dilakukan pendekatan terhadap orang tua, agar setuju anaknya di bawa ke puskesmas.

"Pendampingan kita lakukan secara menyeluruh sampai si anak sehat kembali dan melibatkan tidak hanya kader posyandu sendiri, melainkan beberapa pihak yang peduli, termasuk dari pihak swasta dengan CSR," terangnya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024