Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin berhasil melakukan relokasi pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan A Yani ke pusat kuliner "Baiman" di Jalan Lingkar Dalam, Banjarmasin Timur.
Penempatan PKL ke pusat kuliner tersebut secara resmi dibuka Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina didampingi wakilnya Hermasnyah dan para pejabat lingkungan pemerintah kota setempat, Rabu.
Ibnu Sina menyatakan, para pedagang yang pindah ke sini tidak lagi dinamakan PKL, tapi pengusaha kuliner.
Dia pun menyatakan bangganya, para PKL mentaati kesepakatan bersama untuk mau direlokasi ketempat yang lebih representatif ini, tidak lagi berkegiatan di badan jalan protokol.
Sebab, kata Ibnu Sina, jalan protokol A Yani harus diseterilkan dari PKL untuk memperlancar arus lalu lintas, di mana saat ini sudah sangat padat.
Dia pun menegaskan, pemerintah kota akan kometmen melarang kegiatan PKL di jalan protokol itu tanpa pandang bulu.
"Sebab kalau ada yang melanggar, akan ditertibkan Satpol PP, saya perintahkan Satpol PP untuk terus melakukan razia," ucapnya.
Ibnu Sina pun memastikan, pemerintah kota akan membantu untuk mempromosikan pusat kuliner ini secara luas, bahkan meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan pemerintah kota untuk sering mengunjungi pusat kuliner ini.
"Pihak perusahaan negara atau swasta yang ada di daerah ini juga saya himbau untuk sekali-kali bisa mengadakan acara di sini, biar jadi ramai," ujarnya.
Ibnu Sina pun yakin, pusat kuliner "Baiman" ini akan hidup terus, di mana sarana dan fasilitasnya utamanya tempat parkir cukup luas, dan makanannya cukup memuaskan lidah.
"Jadi saya pastikan rugi kalau tidak pernah mengunjungi pusat kuliner ini, sebab beroprasinya maksimal bisa 24 jam," paparnya.
Kepala Dinas Koprasi dan Usaha Kecil Menengah (UMK) Kota Bnajarmasin Priyo Eko menyatakan, ada dua tempat kuliner masuk pusat kuliner "Baiman" ini, yakni, khusus kuliner jenis kue dan martabak berada di lokasi eks lahan kantor BPN Kota Banjarmasin atau disamping ply over.
Sedangkan untuk makan-makan, lanjutnya, berada lebih kedalam tempatnya yang semuanya tergabung di sana sekitar 40 lebih tempat makan yang menawarkan jenis menu beragam dari masakan banjar hingga luar daerah.
"Jumlah pedagang yang direlokasi itu sekitar 68 PKL di jalan A Yani, ini sesuai data yang jauh hari kita kumpulkan," paparnya.
Priyo menyatakan, pemerintah kota dalam hal relokasi PKL A Yani ini hanya menyediakan lahan selama setahun gratis, selanjutnya akan menjadi tanggungjawab para pedagang.
"Termasuk membangun lapak, itu mereka sendiri yang secara gotong royong, mereka ada peguyubannya," tutur Priyo.
Dia menyatakan, dengan berjalannya sukses merelokasi PKL jalan A Yani ini, maka tugas pemerintah selanjutnya akan melakukan pembinaan terhadap mereka, akan keberlanjutannya ditempat baru bisa berjalan sukses.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Penempatan PKL ke pusat kuliner tersebut secara resmi dibuka Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina didampingi wakilnya Hermasnyah dan para pejabat lingkungan pemerintah kota setempat, Rabu.
Ibnu Sina menyatakan, para pedagang yang pindah ke sini tidak lagi dinamakan PKL, tapi pengusaha kuliner.
Dia pun menyatakan bangganya, para PKL mentaati kesepakatan bersama untuk mau direlokasi ketempat yang lebih representatif ini, tidak lagi berkegiatan di badan jalan protokol.
Sebab, kata Ibnu Sina, jalan protokol A Yani harus diseterilkan dari PKL untuk memperlancar arus lalu lintas, di mana saat ini sudah sangat padat.
Dia pun menegaskan, pemerintah kota akan kometmen melarang kegiatan PKL di jalan protokol itu tanpa pandang bulu.
"Sebab kalau ada yang melanggar, akan ditertibkan Satpol PP, saya perintahkan Satpol PP untuk terus melakukan razia," ucapnya.
Ibnu Sina pun memastikan, pemerintah kota akan membantu untuk mempromosikan pusat kuliner ini secara luas, bahkan meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan pemerintah kota untuk sering mengunjungi pusat kuliner ini.
"Pihak perusahaan negara atau swasta yang ada di daerah ini juga saya himbau untuk sekali-kali bisa mengadakan acara di sini, biar jadi ramai," ujarnya.
Ibnu Sina pun yakin, pusat kuliner "Baiman" ini akan hidup terus, di mana sarana dan fasilitasnya utamanya tempat parkir cukup luas, dan makanannya cukup memuaskan lidah.
"Jadi saya pastikan rugi kalau tidak pernah mengunjungi pusat kuliner ini, sebab beroprasinya maksimal bisa 24 jam," paparnya.
Kepala Dinas Koprasi dan Usaha Kecil Menengah (UMK) Kota Bnajarmasin Priyo Eko menyatakan, ada dua tempat kuliner masuk pusat kuliner "Baiman" ini, yakni, khusus kuliner jenis kue dan martabak berada di lokasi eks lahan kantor BPN Kota Banjarmasin atau disamping ply over.
Sedangkan untuk makan-makan, lanjutnya, berada lebih kedalam tempatnya yang semuanya tergabung di sana sekitar 40 lebih tempat makan yang menawarkan jenis menu beragam dari masakan banjar hingga luar daerah.
"Jumlah pedagang yang direlokasi itu sekitar 68 PKL di jalan A Yani, ini sesuai data yang jauh hari kita kumpulkan," paparnya.
Priyo menyatakan, pemerintah kota dalam hal relokasi PKL A Yani ini hanya menyediakan lahan selama setahun gratis, selanjutnya akan menjadi tanggungjawab para pedagang.
"Termasuk membangun lapak, itu mereka sendiri yang secara gotong royong, mereka ada peguyubannya," tutur Priyo.
Dia menyatakan, dengan berjalannya sukses merelokasi PKL jalan A Yani ini, maka tugas pemerintah selanjutnya akan melakukan pembinaan terhadap mereka, akan keberlanjutannya ditempat baru bisa berjalan sukses.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017