Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan capaian penambahan lahan tanam padi di Jawa Tengah menjadi yang terbesar secara nasional.


"Capaian penambahan luasan area tanam Jawa Tengah sudah lebih dari 100 ribu ha, yang terluas secara nasional," kata Sudaryono saat rapat koordinasi penambahan area tanam program pompanisasi di Kodam IV/ Diponegoro di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

Namun jika dilihat dari persentase penambahan luasan lahan, lanjut dia, Jawa Tengah masih berada di bawah Jawa Barat.

Ia menuturkan program pompanisasi telah sukses menambah area tanam secara signifikan dan meningkatkan hasil panen.

Meski demikian, menurut dia, capaian penambahan area tanam padi tersebut masih harus diakselerasi.

Ia menyebut terdapat tantangan musim hingga beberapa bulan ke depan yang harus dihadapi dalam upaya meningkatkan produksi pangan.

Baca juga: Wamentan harap Bulog perkuat jaringan dalam penyerapan gabah petani
Baca juga: Wamentan dorong peningkatan populasi ternak melalui inseminasi buatan

Dalam mendukung program pompanisasi, lanjut dia, Kementerian Pertanian juga membentuk Satgas Pompanisasi di berbagai wilayah di Indonesia.

Sekitar 1.500 pegawai Kementerian Pertanian, kata dia, telah diberi tugas tambahan untuk memastikan berjalannya program tersebut di masing-masing kecamatan.

Selain menyediakan cadangan pangan, menurut dia, perluasan area tanam melalui program pompanisasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Sementara Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi menambahkan realisasi penambahan area tanam padi di Jawa Tengah telah mencapai 110 ribu ha.

"Sudah terealisasi 68 persen dari target 159 ribu ha," katanya.

Ia memastikan upaya untuk merealisasikan program tersebut hingga target terealisasi.

Baca juga: Wamentan: Gebyar Perbenihan 2024 untuk mencapai swasembada pangan
Baca juga: Wamentan harap KNPI berkiprah bawa perubahan di sektor pangan

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Agus Salim




 

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024