Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggencarkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan) bagi kalangan Sekolah Dasar (SD) guna mencegah stunting.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye untuk memasyarakatkan budaya makan ikan bagi masyarakat di kabupaten Tapin, sebagai upaya meningkatkan kesehatan anak dalam mencegah stunting,” kata (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, Senin.
Baca juga: Pemkab Tapin tindaklanjuti rekomendasi hasil audit stunting di desa
Dia menyebutkan kampanye gemar ikan dilaksanakan pada beberapa SD di Tapin, dengan melibatkan Ketua TP PKK Tapin Masrupah, Kepala Dinas Perikanan Tapin, Kepala Dinas Pendidikan Tapin, beserta jajaran lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi program gerakan makan ikan ini, tentunya untuk bersama-sama mencegah stunting di kalangan anak-anak,“ucapnya.
Syarifuddin menjelaskan pada era modern, negara dihadapkan pada keterbatasan pangan dunia dan energi, pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh peningkatan produksi pangan dan penyediaan energi telah menimbulkan masalah dan krisis pada beberapa negara di dunia.
Menurut dia, untuk menuju Indonesia tahan pangan dan gizi, terdapat lima aspek utama yang mempengaruhi, yakni peningkatan ketersediaan pangan, kemudahan dalam mengakses pangan, peningkatan kualitas dan kuantitas konsumen pangan menuju gizi seimbang, peningkatan status gizi masyarakat, serta peningkatan mutu dan keamanan pangan.
Oleh karena itu, Syarifuddin mengungkapkan untuk menjawab tantangan itu, program gemar ikan yang merupakan program nasional diinisiasi untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat yang memiliki nilai penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Pemkab Tapin laksanakan gerakan cegah stunting di Desa Antasari Hilir
Di samping itu, dia mengatakan program ini masih memiliki banyak tantangan yang diakibatkan banyak faktor, seperti harga yang tidak stabil akibat ketersediaan ikan yang tidak merata di setiap wilayah, mutu produk yang masih rendah, terbatasnya diversifikasi produk olahan serta sarana dan prasarana pemasaran yang masih sangat terbatas.
“Sehingga perlu dukungan semua pihak guna mengatasi hambatan tersebut, bisa melalui sosialisasi dan program kegiatan seperti promosi, dengan harapan terjadi perubahan cara pandang masyarakat terhadap ikan sebagai sumber pangan yang cukup penting,” ucap Syarifuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tapin Parianata mengatakan gerakan makan ikan dalam rangka memasyarakatkan makan ikan, program ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pemerintah daerah setempat.
"Program tahun ini akan kita maksimalkan untuk memberi kontribusi terhadap penurunan angka stunting dengan sasaran anak SD,” ujar Parianata.
Baca juga: Pemkab Tapin laksanakan gerakan cegah stunting di Desa Antasari Hilir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye untuk memasyarakatkan budaya makan ikan bagi masyarakat di kabupaten Tapin, sebagai upaya meningkatkan kesehatan anak dalam mencegah stunting,” kata (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, Senin.
Baca juga: Pemkab Tapin tindaklanjuti rekomendasi hasil audit stunting di desa
Dia menyebutkan kampanye gemar ikan dilaksanakan pada beberapa SD di Tapin, dengan melibatkan Ketua TP PKK Tapin Masrupah, Kepala Dinas Perikanan Tapin, Kepala Dinas Pendidikan Tapin, beserta jajaran lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi program gerakan makan ikan ini, tentunya untuk bersama-sama mencegah stunting di kalangan anak-anak,“ucapnya.
Syarifuddin menjelaskan pada era modern, negara dihadapkan pada keterbatasan pangan dunia dan energi, pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh peningkatan produksi pangan dan penyediaan energi telah menimbulkan masalah dan krisis pada beberapa negara di dunia.
Menurut dia, untuk menuju Indonesia tahan pangan dan gizi, terdapat lima aspek utama yang mempengaruhi, yakni peningkatan ketersediaan pangan, kemudahan dalam mengakses pangan, peningkatan kualitas dan kuantitas konsumen pangan menuju gizi seimbang, peningkatan status gizi masyarakat, serta peningkatan mutu dan keamanan pangan.
Oleh karena itu, Syarifuddin mengungkapkan untuk menjawab tantangan itu, program gemar ikan yang merupakan program nasional diinisiasi untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat yang memiliki nilai penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Pemkab Tapin laksanakan gerakan cegah stunting di Desa Antasari Hilir
Di samping itu, dia mengatakan program ini masih memiliki banyak tantangan yang diakibatkan banyak faktor, seperti harga yang tidak stabil akibat ketersediaan ikan yang tidak merata di setiap wilayah, mutu produk yang masih rendah, terbatasnya diversifikasi produk olahan serta sarana dan prasarana pemasaran yang masih sangat terbatas.
“Sehingga perlu dukungan semua pihak guna mengatasi hambatan tersebut, bisa melalui sosialisasi dan program kegiatan seperti promosi, dengan harapan terjadi perubahan cara pandang masyarakat terhadap ikan sebagai sumber pangan yang cukup penting,” ucap Syarifuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tapin Parianata mengatakan gerakan makan ikan dalam rangka memasyarakatkan makan ikan, program ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pemerintah daerah setempat.
"Program tahun ini akan kita maksimalkan untuk memberi kontribusi terhadap penurunan angka stunting dengan sasaran anak SD,” ujar Parianata.
Baca juga: Pemkab Tapin laksanakan gerakan cegah stunting di Desa Antasari Hilir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024