Petani padi di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, mampu memproduksi gabah kering giling (GKG) atau padi mencapai 39 ribu ton per tahun dengan luas lahan 9.236 hektare.
"Varietas bibit padi yang mereka tanam adalah varietas unggul seperti Mekongga, Inpari, Inpari IR Nutri Zinc dengan usia tanam hingga masa panen sekitar 120 hari," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu Robby Chandra, di Batulicin Kamis.
Baca juga: DKPP Tanah Bumbu sarankan petani percepat tanam antisipasi kemarau
Pada musim taman periode April-September 2024, Robby menjelaskan target produksi padi mencapai 26 ribu ton dengan luas lahan 6.196 hektare.
Sedangkan luas tanam yang terealisasi sekitar 2.286 hektare atau 37 persen dari luas lahan yang ditargetkan untuk musim ini.
Untuk memenuhi target tanam pada musim ini, DKPP Tanah Bumbu mendapat dukungan dan bantuan dari Kementerian Pertanian RI berupa benih padi sebanyak 102,5 ton untuk luas lahan sekitar 4.102 hektare.
"Bantuan itu langsung kami salurkan ke pada kelompok tani untuk dibagikan kepada anggotanya secara menyeluruh," tutur Robby.
Selain mendapatkan bantuan bibit, Robby melanjutkan para petani juga mendapat bantuan mesin pompa air, hand tractor, mesin alat panen dan pupuk untuk menunjang pertanian di "Bumi Bersujud".
DKPP Tanah Bumbu terus menggenjot produksi padi di beberapa wilayah ang berpotensi untuk ditanami padi hingga dua sampai iga kali tanam untuk memenuhi kebutuhan beras.
Baca juga: DKPP ajak pemuda Tanah Bumbu jadi petani milenial
Adapun wilayah atau kecamatan yang memiliki potensi untuk ditanami padi hingga dua kali, yakni Kecamatan Kusan Hulu dengan luas sawah mencapai 1.617 hektare, Kecamatan Kusan Hilir (975 hektare).
Di Kecamatan Batuicin seluas 714 hektare, Kecamatan Kuranji (668 hektare), Kecamatan Satui (505 hektare) dan Kecamatan Simpang Empat (100 hektare).
Namun, Robby mengungkapkan para petani menghadapi kendala untuk meningkatkan hasil produksi padi di Tanah Bumbu, antara lain hanya melakukan satu kali tanam pada satu musim.
"Kami terus memotivasi para petani melalui penyuluhan dan mekanisasi modern, mengajak pemuda untuk bergabung dalam kelompok tani serta menjalankan program YESS dari Kementerian Pertanian RI," ujar Robby.
Baca juga: Tanah Bumbu genjot produksi padi perkuat ketahanan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Varietas bibit padi yang mereka tanam adalah varietas unggul seperti Mekongga, Inpari, Inpari IR Nutri Zinc dengan usia tanam hingga masa panen sekitar 120 hari," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu Robby Chandra, di Batulicin Kamis.
Baca juga: DKPP Tanah Bumbu sarankan petani percepat tanam antisipasi kemarau
Pada musim taman periode April-September 2024, Robby menjelaskan target produksi padi mencapai 26 ribu ton dengan luas lahan 6.196 hektare.
Sedangkan luas tanam yang terealisasi sekitar 2.286 hektare atau 37 persen dari luas lahan yang ditargetkan untuk musim ini.
Untuk memenuhi target tanam pada musim ini, DKPP Tanah Bumbu mendapat dukungan dan bantuan dari Kementerian Pertanian RI berupa benih padi sebanyak 102,5 ton untuk luas lahan sekitar 4.102 hektare.
"Bantuan itu langsung kami salurkan ke pada kelompok tani untuk dibagikan kepada anggotanya secara menyeluruh," tutur Robby.
Selain mendapatkan bantuan bibit, Robby melanjutkan para petani juga mendapat bantuan mesin pompa air, hand tractor, mesin alat panen dan pupuk untuk menunjang pertanian di "Bumi Bersujud".
DKPP Tanah Bumbu terus menggenjot produksi padi di beberapa wilayah ang berpotensi untuk ditanami padi hingga dua sampai iga kali tanam untuk memenuhi kebutuhan beras.
Baca juga: DKPP ajak pemuda Tanah Bumbu jadi petani milenial
Adapun wilayah atau kecamatan yang memiliki potensi untuk ditanami padi hingga dua kali, yakni Kecamatan Kusan Hulu dengan luas sawah mencapai 1.617 hektare, Kecamatan Kusan Hilir (975 hektare).
Di Kecamatan Batuicin seluas 714 hektare, Kecamatan Kuranji (668 hektare), Kecamatan Satui (505 hektare) dan Kecamatan Simpang Empat (100 hektare).
Namun, Robby mengungkapkan para petani menghadapi kendala untuk meningkatkan hasil produksi padi di Tanah Bumbu, antara lain hanya melakukan satu kali tanam pada satu musim.
"Kami terus memotivasi para petani melalui penyuluhan dan mekanisasi modern, mengajak pemuda untuk bergabung dalam kelompok tani serta menjalankan program YESS dari Kementerian Pertanian RI," ujar Robby.
Baca juga: Tanah Bumbu genjot produksi padi perkuat ketahanan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024