Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan terus menggenjot produksi padi sawah untuk memperkuat ketahanan pangan di "Bumi Bersujud".

"Pada musim tanam pertama atau Oktober 2023–Maret 2024 (Okmar), DKPP Bersama petani menanam padi seluas 9.236 ha," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu Robby Chandra, di Batulicin Senin.

Musim tanam kedua atau April-September (Asep) 2024 luas tanam yang terealisasi mencapai 1.623 hektare.

Robbya mengatakan, total tanam pada musim pertama atau Okmar dan musim tanam kedua Asep mencapai 10.859 hektare dari target tanam mencapai 17.557 hektare.

Dipastikan Rooby, target tanam padi tahun ini yang mencapai 17.557 hektare akan terus digenjot hingga ahir bulan dengan mempercepat tanam.

Bibit padi yang ditanam mengunakan varietas impari, mekongga, impari IR nutria zinc dan cigelas, rata rata menghasilkan padi mencapai 6,3 ton/hektare.

Namun lanjut Robby, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi beberapa petani saat musim tanam, salah satunya di beberapa wilayah atau sawah belum memiliki infrastruktur, sarana prasarana produksi, lahan dan air.

Sebagian petani juga belum menggunakan benih unggul karena keterbatasan wawasan. Serta dampak perubahan iklim seperti bencana banjir dan kemarau di beberapa wilayah.

"Untuk menghadapi tantanga tersebut DKPP Tanah Bumbu terus membangun infrastruktur, penyediaan sarana prasarana produksi rehabilitasi jaringan irigasi, alat dan mesin pertanian melalui dana APBD dan Pusat," jelas Robby.

Pemerintah daerah juga menetapkan Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang bertujuan untuk pengendalian alih fungsi lahan pangan.

Mengatur jadwal tanam untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, membantu dengan varietas tanaman yang unggul dan bersertifikat.

"Pemerintah juga mendorong regenerasi petani, menarik minat generasi muda ke sektor pertanian dengan menggunakan mekanisasi pertanian, melibatkan generasi muda didalam kepengurusan
kelompok tani, dan program YESS," ungkap Robby.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024