Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Kementerian Sosial menyerahkan bantuan uang dalam bentuk tabungan kepada mantan pekerja seks komersial (PSK) di tiga lokalisasi di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Penyerahan bantuan dilakukan Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS-KPO) Kemensos RI Sonny W Manalu di eks lokalisasi Pembatuan Banjarbaru, Kamis.

"Kami serahkan buku tabungan berisi uang tunai sebesar Rp5.050.000 kepada seluruh mantan PSK menandai bahwa mereka tidak lagi menjalankan profesi sebagai pekerja seks," ujar Sony.

Ia mengatakan, total jumlah bantuan yang diserahkan sebesar Rp1,76 miliar dengan rincian Rp3 juta untuk bantuan modal usaha, jaminan hidup Rp1,8 juta dan transportasi lokal Rp250 ribu.

Menurut dia, uang sebesar itu cukup bagi mantan PSK untuk memulai hidup baru dengan membuka usaha ekonomi produktif seperti berjualan makanan maupun barang kebutuhan pokok.

"Modal Rp3 juta cukup buat buka usaha seperti berjualan gado-gado dan pasti tidak langsung laris semua sehingga diberikan jaminan hidup selama tiga bulan Rp1,8 juta," ujarnya.

Disebutkan, bantuan yang berasal dari dana APBN perubahan 2016 diserahkan simbolis kepada lima perwakilan mantan PSK mewakili 346 orang penghuni tiga eks lokalisasi di Banjarbaru.

"Jumlah mantan PSK penerima dana bantuan sesuai validasi yang dilakukan tim kemensos. Data awal 432 orang dan setelah divalidasi jumlah penerimanya sebanyak 346 orang," ujarnya.

Ditekankan, bantuan dari kemensos akan diterima seluruh mantan PSK jika sudah berada dikampung halaman dan jumlah uangnya tidak boleh dipotong sepeser pun.

"Jika ada yang memotong uangnya dengan alasan apa pun, laporkan. Disini ada polisi, kita tangkap orangnya karena sudah melakukan tindakan yang tidak terpuji," tegasnya.

Dikatakan, langkah tegas Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani menutup tiga eks lokalisaso yakni Pembatuan Dalam, Batu Besi dan Pal 18 merupakan sikap yang harus didukung seluruh pihak.

"Kami sangat mengapresiasi sikap wali kota yang berani mewujudka tegas untuk menutup lokalisasi. Langkah itu sangat mendukung program nasional Indonesia bebas prostitusi 2019," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016