Sertipikat tanah menjadi hal yang sangat dinantikan oleh para pemilik tanah, termasuk warga Petuk Katimpun, Palangka Raya.
Masyarakat merasa lebih senang dan bangga saat sertipikat tanah, apalagi jika terima langsung dari seorang Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Terima kasih Pak Menteri sudah mau turun ke lapangan menyerahkan sertipikat kami. Perasaan saya bangga sekali, tidak pernah secara langsung bertemu Pak Menteri, bukan main rasanya menjabat tangan menteri. Pengalaman berharga,” ujar Hedi Idar (64) yang baru saja menerima sertipikat dari tangan Menteri AHY seperti dirilis Kanwil BPN Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Sabtu.
Hedi Idar adalah salah satu dari 12 masyarakat penerima sertipikat tanah di Kelurahan Petuk Katimpun, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Perasaan lega pun muncul setelah memegang sertipikat tanah bersama dengan istrinya.
“Tinggal di sini tahun 80-an, asli orang sini. Baru hari ini punya sertipikat. Nggak ada waktu mengurus sertipikatnya. Kami sebelumnya takut mahal ternyata ini gratis dan cepat,” tutur Hedi Idar yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan.
Perasaan haru juga tampak di wajah Hamdanah (43) yang telah menempati rumahnya sejak muda tanpa adanya sertipikat tanah.
Menurutnya, pengurusan sertipikat tanah sebelum ia kenal program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sulit dimengerti dan menguras waktu. Ia pun bersyukur program PTSL menyentuh hingga pelosok tempat tinggalnya.
“Tinggal di sini sejak tahun 1997 sejak masih hutan. Banyak terima kasih kepada Pak Menteri karena sudah memberikan sertipikat. Dulu saya tidak tahu cara mengurus sertipikat tapi dibantu oleh BPN Kota Palangka Raya,” ungkap Hamdanah.
Pada kesempatan penyerahan sertipikat tanah secara _door to door_ ini, Menteri ATR/Kepala BPN mengimbau masyarakat untuk tidak konsumtif, melainkan untuk kegiatan-kegiatan produktif.
“Sertipikat ini kalau dijaminkan agar benar-benar menjadi modal usaha, agar bisa produktif dan setelah itu baru menghasilkan keuntungan,” tegasnya.
Turut mendampingi Menteri AHY dalam kunjungan kerja ini, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Tengah beserta jajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Masyarakat merasa lebih senang dan bangga saat sertipikat tanah, apalagi jika terima langsung dari seorang Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Terima kasih Pak Menteri sudah mau turun ke lapangan menyerahkan sertipikat kami. Perasaan saya bangga sekali, tidak pernah secara langsung bertemu Pak Menteri, bukan main rasanya menjabat tangan menteri. Pengalaman berharga,” ujar Hedi Idar (64) yang baru saja menerima sertipikat dari tangan Menteri AHY seperti dirilis Kanwil BPN Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Sabtu.
Hedi Idar adalah salah satu dari 12 masyarakat penerima sertipikat tanah di Kelurahan Petuk Katimpun, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Perasaan lega pun muncul setelah memegang sertipikat tanah bersama dengan istrinya.
“Tinggal di sini tahun 80-an, asli orang sini. Baru hari ini punya sertipikat. Nggak ada waktu mengurus sertipikatnya. Kami sebelumnya takut mahal ternyata ini gratis dan cepat,” tutur Hedi Idar yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan.
Perasaan haru juga tampak di wajah Hamdanah (43) yang telah menempati rumahnya sejak muda tanpa adanya sertipikat tanah.
Menurutnya, pengurusan sertipikat tanah sebelum ia kenal program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sulit dimengerti dan menguras waktu. Ia pun bersyukur program PTSL menyentuh hingga pelosok tempat tinggalnya.
“Tinggal di sini sejak tahun 1997 sejak masih hutan. Banyak terima kasih kepada Pak Menteri karena sudah memberikan sertipikat. Dulu saya tidak tahu cara mengurus sertipikat tapi dibantu oleh BPN Kota Palangka Raya,” ungkap Hamdanah.
Pada kesempatan penyerahan sertipikat tanah secara _door to door_ ini, Menteri ATR/Kepala BPN mengimbau masyarakat untuk tidak konsumtif, melainkan untuk kegiatan-kegiatan produktif.
“Sertipikat ini kalau dijaminkan agar benar-benar menjadi modal usaha, agar bisa produktif dan setelah itu baru menghasilkan keuntungan,” tegasnya.
Turut mendampingi Menteri AHY dalam kunjungan kerja ini, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Tengah beserta jajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024