Barabai, (Antaranews Kalsel) - Siswa kelas XII IPS 2 Madrasah Aliyah Negeri 1 Barabai memilki kreatifitas seni lukis artistik yang mereka tuangkan dengan menggunakan media dinding kelas.
Karya seni lukis grafiti tersebut digagas dua orang siswa kelas XII IPS 2, Rifqan Ilfany dan Ahmad Zain, yang sekaligus juga sebagai pembuat sketsa dan penyelesaiannya dibantu teman-teman sekelasnya .
Menurut Rifqan Ilfani, ketertarikannya pada seni lukis grafiti berawal dari sejak masuk di salah satu Pondok Pesantren di Kalimantan Timur, di mana karya seni lukis grafiti sering dijadikan ajang lomba.
''Karya lukis yang kami buat ini adalah seni lukis grafiti jenis doodle, gambar-gambarnya kami dapatkan dengan cara mempelajarinya lewat internet,'' tuturnya.
Ahmad Zain juga mengatakan, ide membuat seni lukis grafiti pada dinding tembok kelas muncul berbarengan dengan lomba kebersihan kelas yang diselenggarakan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
''Kami mencoba unjuk kebolehan memperlihatkan bakat seni lukis grafiti yang kami miliki dalam memperindah kelas,'' katanya.
Meskipun setelah penilaian kelas, ternyata tidak mendapatkan nominasi, namun menurut Zain, mereka berupaya mengajukan saran kepada pihak OSIS agar pada penilaian kelas pada tahun berikutnya nilai artistik kelas juga ditambahkan sebagai salah satu komponen unsur yang dinilai.
Sementara itu, Kepala Madrasah H Tri Joko Waluyo juga memberikan tanggapan positifnya, “Saya merasa bangga dan tentu saja memberikan dukungan bagi pengembangan potensi yang dimiliki siswa ini, baik siswa yang memiliki potensi di bidang akademik, olah raga, seni dan lainnya. 'Semoga dengan memberikan sarana untuk penyaluran bakat dan potensi yang mereka miliki Madrasah ini akan semakin berkembang dan maju,'' pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Karya seni lukis grafiti tersebut digagas dua orang siswa kelas XII IPS 2, Rifqan Ilfany dan Ahmad Zain, yang sekaligus juga sebagai pembuat sketsa dan penyelesaiannya dibantu teman-teman sekelasnya .
Menurut Rifqan Ilfani, ketertarikannya pada seni lukis grafiti berawal dari sejak masuk di salah satu Pondok Pesantren di Kalimantan Timur, di mana karya seni lukis grafiti sering dijadikan ajang lomba.
''Karya lukis yang kami buat ini adalah seni lukis grafiti jenis doodle, gambar-gambarnya kami dapatkan dengan cara mempelajarinya lewat internet,'' tuturnya.
Ahmad Zain juga mengatakan, ide membuat seni lukis grafiti pada dinding tembok kelas muncul berbarengan dengan lomba kebersihan kelas yang diselenggarakan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
''Kami mencoba unjuk kebolehan memperlihatkan bakat seni lukis grafiti yang kami miliki dalam memperindah kelas,'' katanya.
Meskipun setelah penilaian kelas, ternyata tidak mendapatkan nominasi, namun menurut Zain, mereka berupaya mengajukan saran kepada pihak OSIS agar pada penilaian kelas pada tahun berikutnya nilai artistik kelas juga ditambahkan sebagai salah satu komponen unsur yang dinilai.
Sementara itu, Kepala Madrasah H Tri Joko Waluyo juga memberikan tanggapan positifnya, “Saya merasa bangga dan tentu saja memberikan dukungan bagi pengembangan potensi yang dimiliki siswa ini, baik siswa yang memiliki potensi di bidang akademik, olah raga, seni dan lainnya. 'Semoga dengan memberikan sarana untuk penyaluran bakat dan potensi yang mereka miliki Madrasah ini akan semakin berkembang dan maju,'' pungkasnya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016