Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini membantu 320 warga pra sejahtera menjalani operasi katarak secara gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Abdul Aziz Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan.
Risma didampingi Penjabat Bupati Batola Mujiyat meninjau langsung program bantuan operasi katarak di RSUD H. Abdul Aziz Marabahan, Kabupaten Batola, Rabu.
Baca juga: Gunakan motor, Mensos tinjau bantuan di Desa Sungai Pitung Batola
Kemensos RI menggandeng Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia dan Himpunan Bersatu Teguh Serta Erha Klinik guna melaksanakan bantuan operasi katarak gratis bagi warga Kabupaten Batola.
Kedua organisasi tersebut mengerahkan 10 orang dokter spesialis mata terdiri dari enam orang dari Jakarta, tiga orang dari Banjarmasin dan satu orang dari Marabahan Kabupaten Batola.
Para dokter tersebut menangani pasien penderita katarak menggunakan alat canggih dengan cara menyedot sehingga lebih cepat dan tidak menyebabkan luka.
Mensos Risma menyampaikan jumlah peserta operasi katarak mencapai 320 orang, namun 60 pasien di antaranya menderita "Pterygium" atau tumbuh selaput pada permukaan bola mata.
Baca juga: Pj Bupati Batola: Jejangkit Ecopark tingkatkan kemandirian masyarakat sekitar
“Jumlah pasien 320 orang, namun jumlah mata yang ditangani bisa lebih karena dioperasi dua kali akibat tidak bisa melihat dua-duanya,” tutur Risma.
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Surabaya itu menjelaskan terdapat penderita katarak yang masih anak-anak, sehingga petugas diminta menjemput pasien tersebut untuk dilakukan pemeriksaan lebih dini.
“Jadi yang muda tadi sudah kita pelajari ada penyakit Pterygium, itu bukan katarak, tapi ada yang katarak kita jemput anak-anaknya karena biasanya keturunan, kalau Pterygium biasanya karena iritasi waktu kena matahari, debu dan sebagainya,” ucap Risma.
Perwakilan Himpunan Bersatu Teguh dan Erha Klinik dr. Andreas Wahju Pudji Nugroho menyampaikan pelaksanaan operasi katarak menggunakan alat lebih cepat dan tidak meninggalkan luka.
“Dulu namanya ECCE (Operasi Katarak Konvensional) kita mengeluarkan katarak seperti ini, bentuknya kaya batu cincin, ini dulu alatnya kita gunakan, sekarang kita sudah menggunakan veco, alat ini menyedot dulu mengeluarkan katarak,” ungkap Andreas.
Baca juga: Batola: Badan publik diamanatkan sediakan informasi ke masyarakat
Sementara itu, Penjabat Bupati Barito Kuala Mujiyat mengapresiasi kehadiran Mensos Risma cukup antusias terhadap kondisi masyarakat Batola.
“Ternyata secara spontan, Ibu Menteri memberikan bantuan ternak itik, ayam dan direncanakan bantuan traktor di Desa Sungai Pitung dan Barambai, tentunya ini sangat menggairahkan masyarakat di Kabupaten Barito Kuala," tutur Mujiyat
Mensos mengunjungi Kabupaten Barito Kuala selama dua hari pada Selasa-Rabu (11-12 Juni 2024).
Risma juga sempat menyerahkan bantuan berupa paket kebutuhan bahan pokok, kursi roda, tongkat kaki, walker, tripod, alat bantu dengar dan kaca pembesar kepada 250 orang penerima manfaat.
Selain itu, Mensos pun memberikan fisioterapi kepada anak berkebutuhan khusus dengan menghadirkan 20 orang terapis dari seluruh Indonesia yang di Balai Kantor Bupati Barito Kuala.
Baca juga: KPU Batola: Angka partisipasi Pemilu 2024 sebesar 76 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Risma didampingi Penjabat Bupati Batola Mujiyat meninjau langsung program bantuan operasi katarak di RSUD H. Abdul Aziz Marabahan, Kabupaten Batola, Rabu.
Baca juga: Gunakan motor, Mensos tinjau bantuan di Desa Sungai Pitung Batola
Kemensos RI menggandeng Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia dan Himpunan Bersatu Teguh Serta Erha Klinik guna melaksanakan bantuan operasi katarak gratis bagi warga Kabupaten Batola.
Kedua organisasi tersebut mengerahkan 10 orang dokter spesialis mata terdiri dari enam orang dari Jakarta, tiga orang dari Banjarmasin dan satu orang dari Marabahan Kabupaten Batola.
Para dokter tersebut menangani pasien penderita katarak menggunakan alat canggih dengan cara menyedot sehingga lebih cepat dan tidak menyebabkan luka.
Mensos Risma menyampaikan jumlah peserta operasi katarak mencapai 320 orang, namun 60 pasien di antaranya menderita "Pterygium" atau tumbuh selaput pada permukaan bola mata.
Baca juga: Pj Bupati Batola: Jejangkit Ecopark tingkatkan kemandirian masyarakat sekitar
“Jumlah pasien 320 orang, namun jumlah mata yang ditangani bisa lebih karena dioperasi dua kali akibat tidak bisa melihat dua-duanya,” tutur Risma.
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Surabaya itu menjelaskan terdapat penderita katarak yang masih anak-anak, sehingga petugas diminta menjemput pasien tersebut untuk dilakukan pemeriksaan lebih dini.
“Jadi yang muda tadi sudah kita pelajari ada penyakit Pterygium, itu bukan katarak, tapi ada yang katarak kita jemput anak-anaknya karena biasanya keturunan, kalau Pterygium biasanya karena iritasi waktu kena matahari, debu dan sebagainya,” ucap Risma.
Perwakilan Himpunan Bersatu Teguh dan Erha Klinik dr. Andreas Wahju Pudji Nugroho menyampaikan pelaksanaan operasi katarak menggunakan alat lebih cepat dan tidak meninggalkan luka.
“Dulu namanya ECCE (Operasi Katarak Konvensional) kita mengeluarkan katarak seperti ini, bentuknya kaya batu cincin, ini dulu alatnya kita gunakan, sekarang kita sudah menggunakan veco, alat ini menyedot dulu mengeluarkan katarak,” ungkap Andreas.
Baca juga: Batola: Badan publik diamanatkan sediakan informasi ke masyarakat
Sementara itu, Penjabat Bupati Barito Kuala Mujiyat mengapresiasi kehadiran Mensos Risma cukup antusias terhadap kondisi masyarakat Batola.
“Ternyata secara spontan, Ibu Menteri memberikan bantuan ternak itik, ayam dan direncanakan bantuan traktor di Desa Sungai Pitung dan Barambai, tentunya ini sangat menggairahkan masyarakat di Kabupaten Barito Kuala," tutur Mujiyat
Mensos mengunjungi Kabupaten Barito Kuala selama dua hari pada Selasa-Rabu (11-12 Juni 2024).
Risma juga sempat menyerahkan bantuan berupa paket kebutuhan bahan pokok, kursi roda, tongkat kaki, walker, tripod, alat bantu dengar dan kaca pembesar kepada 250 orang penerima manfaat.
Selain itu, Mensos pun memberikan fisioterapi kepada anak berkebutuhan khusus dengan menghadirkan 20 orang terapis dari seluruh Indonesia yang di Balai Kantor Bupati Barito Kuala.
Baca juga: KPU Batola: Angka partisipasi Pemilu 2024 sebesar 76 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024