Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memprogramkan pompanisasi untuk memperluas lahan pertanian hingga ribuan hektare sebagai upaya menjaga ketahanan pangan daerah setempat.
 
Menurut Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Suparmi di Banjarbaru, Minggu, berdasarkan data terakhir luas tambah tanam melalui metode pompanisasi mencapai 7.313.50 hektare.

Baca juga: Karantina-ULM majukan pertanian dan perikanan Kalsel
 
"Program pompanisasi bertujuan untuk menjaga produksi pertanian selama kemarau tetap stabil seperti saat musim penghujan," kata Suparmi.
 
Dikatakan dia, program ini sebagai upaya untuk optimalisasi lahan pertanian yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas hasil pertanian.
 
Selain program pompanisasi, ungkap dia, provinsinya juga melakukan optimalisasi lahan pertanian dengan metode tumpang sari.
 
"Program tumpang sari ini seluas 106.20 hektare," ujarnya.
 
Dikatakan Suparmi, sebagian upaya Pemprov Kalsel untuk optimalisasi lahan pertanian ini dibahas pada rapat koordinasi perluasan areal tanam dan penandatanganan nota kesepahaman secara virtual yang diselenggarakan oleh Kementan RI pada 7 Juni 2024.

Baca juga: Pemprov Kalsel upayakan satu juta ton produksi padi 2024
 
Pada rapat tersebut, ungkap dia, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman kembali memberikan bantuan optimalisasi lahan dan perluasan areal tanam sebanyak 16.000 hektare untuk Kalimantan Selatan.
 
Bantuan tersebut, ungkap Suparmi, diterima para petani di Kabupaten Tanah Laut.
 
"Optimalisasi lahan pertanian sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian," tutur Suparmi.

Menurut Suparmi, program tersebut meningkatkan luas tanam dan produktivitas hasil pertanian di Kalsel, sehingga dapat bermanfaat ketika menerima bantuan dari Kementan RI untuk kesejahteraan petani.
 
Pemprov Kalsel berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian ini sebagai penyangga pangan bagi Ibukota Nusantara (IKN) di provinsi tetangga, Kalimantan Timur.

Baca juga: Kalsel siap menjadi provinsi penyangga pangan ibu kota negara baru

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024