Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) Ardiansyah menerangkan, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) DKPP Batola menangani ketahanan pangan dan perikanan di kabupaten setempat
"Terdapat dua bidang dalam satu sekretariat. Pertama adalah bidang ketahanan pangan," ujar Ardiansyah saat dikonfirmasi di Batola, Senin.
Baca juga: Pemkab Batola perkenalkan pariwisata dan keunggulannya di FWBPT 2023
Menurut dia, bidang ketahanan pangan sebuah rumpun dari sektor pertanian untuk membina petani agar produksi mereka menghasilkan layak untuk di konsumsi dalam rangka menjamin sertifikasi atau mutu sejauh mana hasil dari pertanian itu dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
"Setiap minggunya dari staf bidang ketahanan pangan melakukan uji sampel di laboratorium seperti, sayuran dan makanan di pasaran apakah berbahaya dikonsumsi atau tidak dan hasilnya akan disampaikan ke provinsi," terangnya.
Dia juga menjelaskan, proses tersebut dalam rangka menjamin keamanan barang di konsumsi masyarakat dari hasil pertanian.
Selain itu, jelas dia, dalam rangka untuk memenuhi atau menyiapkan logistik masyarakat agar ketersediaan barang, terutama padi dan beras selalu tersedia di waktu panceklik, bencana dan lain sebagainya.
Kedua, papar dia, bidang perikanan tangkap tugasnya membina para nelayan atau masyarakat yang bergerak di bidang perikanan tangkap maupun budidaya.
Baca juga: Pj Bupati Batola ingin Desa Dwipasari jadi objek wisata adat budaya
Ardiansyah menerangkan, perikanan tangkap seperti, usaha dilakukan masyarakat melalui alat tangkap atau memancing yang juga termasuk dalam kategori perikanan tangkap.
"Fungsi dari bidang perikanan adalah, membina para nelayan kemudian membantu serta memberikan hibah seperti mesin ataupun perahu yang didanai oleh pemerintah daerah, provinsi ataupun pemerintah pusat.” tegasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, perikanan budidaya berupa usaha bidang perikanan yang membudidayakan ikan seperti keramba, tambak dan empang.
"Tugas dari bidang perikanan adalah membina para nelayan atau kelompok usaha bersama seperti memberikan bahan untuk membuat keramba, tambak atau empang serta menyediakan benih ikan untuk di budidayakan dan nantinya bisa untuk menjadi penghasilan para nelayan atau pelaku usaha nelayan sesuai kemampuan daerah masing-masing,” tandasnya.
Dia berharap, kedepannya pemerintah mau memprioritaskan di bidang perikanan berupa, anggaran untuk budidaya ikan air tawar terutama keramba, tambak dan lainnya.
"Diprioritaskan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sejauh ini di bidang perikanan terlihat menjanjikan," sambungnya.
Dia mengimbau, kepada masyarakat agar tidak melakukan pengeboman ikan di sungai, melakukan setrum atau melarutkan jenis obat (Potas) ke sungai yang efeknya sangat membahayakan bibit-bibit ikan
"Kami meminta bantuan kepada pihak berwenang untuk bisa mengurangi pelaku pencemaran atau memberantas para pelaku penyetruman atau pengeboman ikan agar budidaya ikan dapat terus berjalan," demikian tutupnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Batola Ardiansyah mengunjungi Media Center melalui RSPD Ijejela 100 FM, Jum'at (17/05/2024), sekaligus melakukan wawancara seputar kegiatan DKPP Batola selama dijabatnya.
Baca juga: 256 perserta ikuti Lomba Bategangan Layang-layang Tradisional 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Terdapat dua bidang dalam satu sekretariat. Pertama adalah bidang ketahanan pangan," ujar Ardiansyah saat dikonfirmasi di Batola, Senin.
Baca juga: Pemkab Batola perkenalkan pariwisata dan keunggulannya di FWBPT 2023
Menurut dia, bidang ketahanan pangan sebuah rumpun dari sektor pertanian untuk membina petani agar produksi mereka menghasilkan layak untuk di konsumsi dalam rangka menjamin sertifikasi atau mutu sejauh mana hasil dari pertanian itu dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
"Setiap minggunya dari staf bidang ketahanan pangan melakukan uji sampel di laboratorium seperti, sayuran dan makanan di pasaran apakah berbahaya dikonsumsi atau tidak dan hasilnya akan disampaikan ke provinsi," terangnya.
Dia juga menjelaskan, proses tersebut dalam rangka menjamin keamanan barang di konsumsi masyarakat dari hasil pertanian.
Selain itu, jelas dia, dalam rangka untuk memenuhi atau menyiapkan logistik masyarakat agar ketersediaan barang, terutama padi dan beras selalu tersedia di waktu panceklik, bencana dan lain sebagainya.
Kedua, papar dia, bidang perikanan tangkap tugasnya membina para nelayan atau masyarakat yang bergerak di bidang perikanan tangkap maupun budidaya.
Baca juga: Pj Bupati Batola ingin Desa Dwipasari jadi objek wisata adat budaya
Ardiansyah menerangkan, perikanan tangkap seperti, usaha dilakukan masyarakat melalui alat tangkap atau memancing yang juga termasuk dalam kategori perikanan tangkap.
"Fungsi dari bidang perikanan adalah, membina para nelayan kemudian membantu serta memberikan hibah seperti mesin ataupun perahu yang didanai oleh pemerintah daerah, provinsi ataupun pemerintah pusat.” tegasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, perikanan budidaya berupa usaha bidang perikanan yang membudidayakan ikan seperti keramba, tambak dan empang.
"Tugas dari bidang perikanan adalah membina para nelayan atau kelompok usaha bersama seperti memberikan bahan untuk membuat keramba, tambak atau empang serta menyediakan benih ikan untuk di budidayakan dan nantinya bisa untuk menjadi penghasilan para nelayan atau pelaku usaha nelayan sesuai kemampuan daerah masing-masing,” tandasnya.
Dia berharap, kedepannya pemerintah mau memprioritaskan di bidang perikanan berupa, anggaran untuk budidaya ikan air tawar terutama keramba, tambak dan lainnya.
"Diprioritaskan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sejauh ini di bidang perikanan terlihat menjanjikan," sambungnya.
Dia mengimbau, kepada masyarakat agar tidak melakukan pengeboman ikan di sungai, melakukan setrum atau melarutkan jenis obat (Potas) ke sungai yang efeknya sangat membahayakan bibit-bibit ikan
"Kami meminta bantuan kepada pihak berwenang untuk bisa mengurangi pelaku pencemaran atau memberantas para pelaku penyetruman atau pengeboman ikan agar budidaya ikan dapat terus berjalan," demikian tutupnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Batola Ardiansyah mengunjungi Media Center melalui RSPD Ijejela 100 FM, Jum'at (17/05/2024), sekaligus melakukan wawancara seputar kegiatan DKPP Batola selama dijabatnya.
Baca juga: 256 perserta ikuti Lomba Bategangan Layang-layang Tradisional 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024