PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) melakukan kerja sama dengan PT Rindang Asia Energi (RAE) untuk penyediaan biomassa dari limbah batang singkong dan karet di Lampung yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar pendamping (co-firing) PLTU.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan bahwa kerja sama tersebut untuk memperbesar skala sinergi dalam pengembangan ekosistem, bisnis, teknologi, pengelolaan, pemasaran dan pemanfaatan biomassa dengan mengoptimalkan limbah pertanian, perkebunan, kehutanan.
"Saat ini sedang dilakukan pilot project pengolahan limbah batang singkong menjadi biomassa serbuk untuk co-firing PLTU. Kerja sama ini akan diperluas lagi," kata Iwan dalam keterangan, di Jakarta, Jumat.
Iwan menyatakan komitmennya untuk memberikan kontribusi lebih pada lingkungan, sosial, dan ekonomi, bukan hanya sekadar mematuhi regulasi. Untuk mewujudkannya, pihaknya membangun rantai pasok biomassa yang akan mengurangi emisi gas rumah kaca dari awal hingga akhir rantai pasok biomassa.
"Dengan memanfaatkan residu dan limbah pertanian perkebunan, maka akan terjadi pengurangan emisi yang berasal dari limbah pertanian perkebunan yang membusuk karena ditimbun atau dibakar, di hilir akan mengurangi emisi PLTU karena substitusi sebagian batu bara ke biomassa," kata Iwan.
Selain itu, dalam membangun ekosistem biomassa diperlukan keterlibatan masyarakat dengan melakukan pembibitan dan penanaman tanaman multifungsi di lahan kritis dan marginal. Hal ini akan meningkatkan penyerapan karbon oleh tanah dan tanaman.
"Pelibatan masyarakat tani untuk penanaman tanaman pakan ternak di lahan marginal telah berjalan di beberapa lokasi seperti di Gunung Kidul, Cilacap, Tasikmalaya, Pulau Kundur di Kepri, dan wilayah lainnya,” ujarnya pula.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko bersama Direktur Utama PT RAE Husni Thamrin pada Kamis (16/5). Adapun MoU juga mencakup sinergi penyediaan biomassa ke PLTU di luar wilayah Lampung melalui moda transportasi darat dan laut.
Kerja sama ini merupakan bentuk upaya PLN EPI sebagai subholding PT PLN (Persero), dalam membangun ekosistem biomassa kerakyatan guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Direktur Utama PT RAE Husni Thamrin mengatakan bahwa pihaknya siap bersinergi dalam pengembangan pasokan biomassa yang bersumber dari residu tanaman pertanian perkebunan yang selama ini bertumpuk begitu saja.
"Kami sepakat untuk menyediakan pasokan biomassa yang berasal dari produk samping perkebunan seperti serbuk dari batang singkong, bonggol jagung, sekam padi, karet, limbah pengolahan cokelat, kelapa sawit dan produk lainnya yang berbasis pemberdayaan dan/atau keterlibatan masyarakat,” ujar Husni.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo yang turut menyaksikan penandatangan MoU ini, mengatakan bahwa pelabuhan di Lampung dapat digunakan untuk pengiriman ke PLTU lain manakala kebutuhan di Lampung telah tercukupi.
Baca juga: Gula cair kulit singkong buatan alumni IPB rambah pasar
Baca juga: Dosen Unej manfaatkan kulit singkong sebagai pakan ternak
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024