Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor mengajak para pemangku kebijakan bersinergi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat memasuki musim kemarau dalam waktu dekat.
“Dalam waktu dekat musim kemarau akan tiba, kita semua telah merasakan begitu panasnya cuaca pada sebagian besar wilayah di Kalimantan Selatan,” kata dia usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2024 di Kota Banjarbaru, Rabu.
Baca juga: BPBD Balangan-Manggala Agni berkoordinasi tangani karhutla
Dia meminta seluruh elemen siap siaga menyikapi musim kemarau, apalagi intensitas hujan sudah mulai menurun dan tidak seperti pada awal tahun yang intensif turun hujan.
“Saya minta semua pihak menyosialisasikan jargon 'Sadar Bencana', hal ini untuk meningkatkan kepedulian kita dalam melakukan pencegahan bencana, khususnya karhutla,” katanya.
Ia menjelaskan dengan meningkat kepedulian masyarakat terhadap pencegahan bencana, maka tercipta pula masyarakat yang tangguh bencana.
Baca juga: Kalsel optimalkan upaya selamatkan ekosistem lahan gambut
Dia menjelaskan bencana karhutla masih berisiko tinggi terjadi di Kalimantan Selatan, karena menurut catatan di provinsi itu terjadi karhutla secara masif pada Juni-November 2023 yang melahap ratusan ribu hektare lahan gambut dan hutan.
“Karena itu, pada momen apel kesiapsiagaan bencana nasional 2024, saya meminta seluruh elemen khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan sinergisitas serta partisipasi masyarakat untuk siap menghadapi risiko bencana,” ujar Sahbirin.
Pada kesempatan itu, ia menyerahkan bantuan paket peralatan siaga bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada BPBD Kalsel dan BPBD 13 kabupaten/kota dalam rangka siap siaga untuk menghadapi perubahan cuaca, terutama memasuki musim kemarau.
Baca juga: Gubernur Kalsel paparkan solusi penanganan Karhutla 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Dalam waktu dekat musim kemarau akan tiba, kita semua telah merasakan begitu panasnya cuaca pada sebagian besar wilayah di Kalimantan Selatan,” kata dia usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2024 di Kota Banjarbaru, Rabu.
Baca juga: BPBD Balangan-Manggala Agni berkoordinasi tangani karhutla
Dia meminta seluruh elemen siap siaga menyikapi musim kemarau, apalagi intensitas hujan sudah mulai menurun dan tidak seperti pada awal tahun yang intensif turun hujan.
“Saya minta semua pihak menyosialisasikan jargon 'Sadar Bencana', hal ini untuk meningkatkan kepedulian kita dalam melakukan pencegahan bencana, khususnya karhutla,” katanya.
Ia menjelaskan dengan meningkat kepedulian masyarakat terhadap pencegahan bencana, maka tercipta pula masyarakat yang tangguh bencana.
Baca juga: Kalsel optimalkan upaya selamatkan ekosistem lahan gambut
Dia menjelaskan bencana karhutla masih berisiko tinggi terjadi di Kalimantan Selatan, karena menurut catatan di provinsi itu terjadi karhutla secara masif pada Juni-November 2023 yang melahap ratusan ribu hektare lahan gambut dan hutan.
“Karena itu, pada momen apel kesiapsiagaan bencana nasional 2024, saya meminta seluruh elemen khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan sinergisitas serta partisipasi masyarakat untuk siap menghadapi risiko bencana,” ujar Sahbirin.
Pada kesempatan itu, ia menyerahkan bantuan paket peralatan siaga bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada BPBD Kalsel dan BPBD 13 kabupaten/kota dalam rangka siap siaga untuk menghadapi perubahan cuaca, terutama memasuki musim kemarau.
Baca juga: Gubernur Kalsel paparkan solusi penanganan Karhutla 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024