Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Seorang ibu angkat dengan tega dan sadis melakukan penganiayaan terhadap anak adopsinya yang masih berumur delapan tahun hingga mengakibatkan 28 bekas luka di tubuh korban.

Berdasarkan informasi yang didapat Wartawan Antara di lapangan, Kamis, anak yang mendapatkan penganiayaan sadis itu berjenis kelamin perempuan dan masih duduk di bangku sekolah kelas dua SD.

Perbuatan penganiayaan itu terbongkar setelah adanya laporan dari warga yang masuk ke Polsekta Banjarmasin Utara.

Mendapat laporan tersebut, Unit Reskrim Polsekta Banjarmasin Utara langsung bertindak cepat dengan mengamankan korban serta mencari pelakunya yang diketahui ibu angkat dari korban.

Unit Reskrim Polsekta Banjarmasin Utara bekerja sama dengan Sat Reskrim Polresta Banjarmasin, akhirnya berhasil menangkap pelaku pada Rabu (16/11) sore sekitar pukul 18.00 WITA.

"Pelaku kami tangkap saat sedang berkemas-kemas pakaian di dalam rumahnya dan ingin melarikan diri," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Anjar Wicaksana Sik di dampingi Kasat Reskrim AKP Arief Prasetya Sik dan Kapolsekta Banjarmasin Utara AKP Andik Eko Sik.

Setelah pelaku ditangkap langsung digiring ke Polresta Banjarmasin, beserta barang bukti alat untuk melakukan penganiayaan terhadap korban seperti palu, gayung dan panci.

Saat ini kasus penganiayaan sadis terhadap korban yang diketahui berinisial DA (8) pelajar SD, warga Jalan Padat Karya Komplek Purnama Permai Jalur 10 Banjarmasin Utara itu ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Banjarmasin.

Dari hasil pemeriksaan sementara pelaku yang diketahui bernama Fitria Rahayu (31) ibu angkat korban, warga Jalan Padat Karya Komplek Purnama Permai Jalur 10 Banjarmasin Utara, sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Untuk tersangka sudah kami lakukan penahanan dan kasus serta motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap anak adopsinya itu masih di dalami penyidik," tutur pria usai meninjau olah TKP kasus tersebut.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016