Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan H Achmad Saiman berpendapat, kanal Sungai Puting Kabupaten Tapin di provinsi tersebut berprospek bagi perekonomian masyarakat setempat khususnya dan daerah sekitar.

"Jadi keberadaan kanal Sungai Puting bukan cuma sebagai prasarana angkutan air, tetapi juga berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan perekonomian melalui berbagai usaha pertanian," tuturnya menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Selasa.

Kanal Sungai Puting meliputi kawasan rawa Muning Kabupaten Tapin dan sebagian lahan gambut Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel yang menyatu dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.

Wakil rakyat bergelar sarjana ekonomi itu menuturkan, seiring keberadaan kanal Sungai Puting (sekitar 90 kilometer utara Banjarmasin) usaha perkebunan palawija masyarakat sekitar tersebut tampak tumbuh dan berkembang baik.

"Menurut masyarakat setempat, sebelum keberadaan kanal Sungai Puting, usaha pertanian seperti palawija kurang baik, seperti halnya belakangan ini," kutip wakil rakyat dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tersebut.

Oleh karenanya, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara, Balangan dan Kabupaten Tabalong itu berharap, perlunya pembinaan dan pemeliharaan kanal Sungai Puting tersebut agar tetap berfungsi sebagai prasarana penunjang usaha pertanian.

"Jangan seiring berakhirnya kegiatan usaha pertambangan batu bara oleh PT Antang Gunung Meratus, kanal Sungai Puting tidak terpelihara/terawal lagi sehingga mengurangi fungsi sebagai prasarana penunjang usaha pertanian," ujarnya.

"Memang pembuatan kanal Sungai Puting itu oleh perusahaan pertambangan batu bara di wilayah Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan atau kawasan Pegunungan Meratus tersebut untuk kepentingan pengangkutan hasil usaha mereka," demikian Ach Saiman.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016