Program Adaro PAUD Berkarakter dengan inovasi penguatan gizi anak usia dini tahun ini menyasar sekolah-sekolah binaan yang sebelumnya pernah mendapat pembinaan Pendidikan Karakter Berbasis Holistik (PHBK) sebagai upaya mendukung penanganan kasus stunting di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

CSR Section Head Bidang Pendidikan & Kesehatan PT Adaro Indonesia, Aan Nurhadi mengatakan para guru PAUD binaan di 'Bumi Sanggam’ ini perlu dibekali pengetahuan terkait meningkatkan status gizi anak termasuk tumbuh kembang anak usia dini.

Baca juga: Siti Habibah teaches environmental behavior to students

"Penguatan kompetensi guru satu upaya kita untuk meningkatkan status gizi anak usia dini sehingga dapat menekan angka stunting," jelas Aan di Paringin, Selasa.

Hasil asesmen yang dilakukan Yayasan Adaro Bangun Negeri ke delapan PAUD binaan di Balangan pada Februari 2024 ditemukan 37,03 persen anak berstatus tidak normal (stunted, underweight, wasted).

Kondisi ini ungkap Aan cukup mengkhawatirkan karena dapat menghambat tumbuh kembang anak secara optimal.

Karena itu Adaro Grup  bersama mitra kerja dan Pemkab Balangan melengkapi program Adaro PAUD Berkarakter dengan intervensi gizi kepada anak- anak PAUD berupa pengetahuan terkait kesehatan yang diselipkan dalam pembelajaran, bantuan alat antropometri dan PMT, serta pemantauan rutin tumbuh kembang anak yang dilakukan para guru dan orang tua dengan bimbingan dari pendamping lapang, kader posyandu dan tenaga kesehatan.

Aan menambahkan kolaborasi Adaro bersama Indonesia Heritage Foundation dan Pemkab Balangan ini sebagai upaya mewujudkan anak sehat dan berkarakter.

Baca juga: Adaro Nyalakan Ilmu ciptakan guru PAUD berkarakter

Kegiatan penguatan kompetensi guru PAUD ini diikuti 16 peserta dari empat kecamatan di Kabupaten Balangan  yakni  Paringin, Paringin Selatan, Juai  dan Halong jelas Supervisor  Adaro Nyalakan Ilmu YABN, Citra Hapsari.

Bupati Balangan H Abdul Hadi pun meyakini progam holistik berbasis karakter mampu siapkan generasi unggul di daerah. Melalui sambutannya yang diwakili Kepala Bapperinda Balangan, Rahmadi Yusni, “Anak usia dini harus mendapat  dukungan terbaik agar pertumbuhannya optimal sehingga menjadi generasi yang unggul," 

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara pihak swasta (Adaro Grup) dan pemerintah daerah dalam upaya  hasilkan sinergitas daam penanganan masalah stunting.

Mengingat kualitas sumber daya manusia menjadi modal dasar di masa mendatang karena itu permasalahan gizi anak hingga stunting harus diselesaikan bersama.
 
Peserta pelatihan penguatan kompetensi guru OAUD untuk peningkatan status gizi anak usia dini di Kabupaten Balangan, Senin (22/4). (ANTARA/HO-YABN)

Sebagai koordinator penanganan stunting, Rahmadi mengakui capaian  luar biasa dalam kolaborasi bersama ini terbukti  kini angka stunting berdasarkan laporan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM) turun menjadi 14.43 persen di awal 2024.

Dari yang awalnya Kabupaten Balangan sempat dinobatkan sebagai Kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Kalimantan Selatan tahun 2022 lalu.

"Berkat keberhasilan ini Kabupaten Balangan menerima dana insentif daerah sebesar Rp5,7 miliar dari pemerintah pusat," jelas Rahmadi.

Salah satu guru PAUD Rumah Pintar Kecamatan Paringin Syahrian mengakui saat ini sejumlah anak usia dini di sekolahnya memiliki berat badan tidak normal dan lebih pendek dibanding usianya.

"Kegiatan penguatan kompetensi ini jadi bekal kami sebagai guru PAUD untuk turut mendukung upaya peningkatan gizi anak," ungkap Syahrian.

Baca juga: IGSBB Tabalong ajak guru PAUD bangun komunikasi untuk perubahan perilaku anak

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024