Ikatan Guru Semai Benih Bangsa (IGSBB) bersama Indonesia Heritage Foundation (IHF) dengan dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, mengajak para guru PAUD di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan dapat membangun komunikasi yang tepat kepada siswa didik agar terwujud perubahan perilaku anak yang baik.

"Kita perlu melakukan penyegaran materi komunikasi efektif untuk guru PAUD,  agar lebih efektif merubah perilaku anak dan menjaga agar anak tetap memiliki konsep diri yang baik." jelas perwakilan IHF Fida dalam kegiatan Refreshment Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK) di TK Pembina Tanjung, Jumat 17 November 2023.

Refreshment PHBK yang diikuti 17 PAUD binaan YABN serta IHF ini bertajuk komunikasi efektif dan pengaliran pilar terintegrasi  di kegiatan belajar mengajar satuan PAUD.

Di hadapan lebih dari seratus guru PAUD yang tergabung dalam IGSBB Kabupaten Tabalong, Fida mengatakan langkah awal membangun kelekatan guru dengan murid dapat dilakukan dengan rumus CUP (Cium Usap dan Peluk).

Kebiasaan positif ini diyakininya  bisa memunculkan hormon cinta di otak anak sehingga tumbuh kedekatan yang nantinya berdampak kepada kepatuhan siswa didik terhadap gurunya.

Ibarat spons ungkap Fida, otak anak di usia dini akan  menyerap segala sesuatu  yang dia lihat, dengar dan rasakan tanpa adanya filter. 

Tak heran terkadang  seorang anak yang mengeluarkan kata-kata kotor, padahal sebenarnya dia belum tahu  arti kata-kata tersebut.

 Sehingga orang tua/pendidik jangan terburu-buru langsung menyalahkan anak. 

Tapi bertanya dan meluruskan dengan komunikasi yang baik.

"Anak usia nol sampai 12 tahun perlu  memiliki banyak pengalaman emosi positif. Misalnya pengalaman masa kecil yang kaya dengan CUP (cium-usap-peluk) tadi," jelasnya. 

Karena pengalaman masa kecil yang yang aman secara emosi, penuh cinta dan kasih sayang bisa membantu membentuk manusia dewasa yang bijaksana, tambah Fida.

Fida juga menyebutkan  langkah awal membangun komunikasi adalah dengan  memahami perasaan lawan bicara. 

Karena itu, penting mengenalkan berbagai macam perasaan kepada anak didik untuk selanjutkan kita ajak mereka mengelola perasaan tersebut.  
Pada usia dini, perkembangan pengendalian emosi sedang berjalan dengan pesat, dan akan menurun di usia 7 tahun. 

Para pendidik PAUD pun perlu memberikan porsi yang cukup untuk stimulasi aspek emosi tersebut.

 Salah satunya dengan mengenalkan emosi-emosi utama, misalnya emosi bahagia, marah dan sedih. 

Materi komunikasi efektif ini membantu para guru untuk mengenalkan secara teknis kepada siswa PAUD.

 Jadi guru PAUD jangan tergesa-gesa mengajarkan kemampuan membaca dan berhitung sebelum mengajarkan kontrol emosi kepada anak usia dini.

Para  tenaga pendidik PAUD jangan minder dan harus percaya diri karena mereka punya kontribusi  menyiapkan generasi muda yang berkarakter.

Seperti harapan Erwina Nur Maharani perwakilan tim YABN program Adaro Nyalakan Ilmu bahwa PHBK satu upaya membentuk generasi baru yang berkarakter, beretika dan punya moral baik.

"Tak hanya berkarakter siswa juga mampu meraih prestasi yang baik melalui PHBK," jelas Erwina.

Ia juga berterima kasih atas kemandirian IGSBB dalam menginisiasi kegiatan refresh PHBK ini karena sangat membantu keberlangsungan PHBK di PAUD binaan.

Dalam kegiatan ini hadir pula perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong Ahmad Syamsi yang mengapresiasi adanya refreshment PHBK oleh IGSBB Tabalong bersama IHF.

"Kegiatan ini sangat menunjang upaya peningkatan kualitas tenaga pendidikan PAUD di Tabalong," ungkap Syamsi.

Selaku Ketua IGSBB Kabupaten Tabalong Yani mengatakan perlu adanya penyegaran ingatan di kalangan tenaga pendidik dalam rangka meningkatkan kualitas guru PAUD dengan metode PHBK.

"Ada 118 guru PAUD dari 17 sekolah binaan YABN serta IHF yang mengikuti pelatihan ini," jelas Yani.(Adv

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023