Festival bedug yang diselenggarakan Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada bulan Ramadhan memperkaya nilai sosial, spiritual dan budaya khususnya di tengah masyarakat Kota Banjarbaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Festival bedug bukan hanya sekedar hiburan tetapi perayaan yang syarat makna serta nilai kebersamaan, nilai keagamaan, serta nilai keberagaman budaya," ujar Wali Kota Muhammad Aditya Mufti Ariffin di Banjarbaru, Ahad.
Menurut Aditya, festival yang digelar Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru di Lapangan Dr Murdjani, Sabtu malam menyemarakan malam malam akhir bulan Ramadhan.
Aditya mengharapkan, event Islami dan religius itu mampu menjadikan suasana Ramadhan di kota Idaman semakin hidup dan jangka panjang berdampak positif pada kemajuan dan daya tarik Kota Banjarbaru.
"Selain menyemarakan Ramadhan dan menjadi daya tarik Banjarbaru yang diwarnai hiburan, festival juga memperkaya makna dan nilai-nilai yang bersifat spiritual, sosial, dan budaya itu," ungkapnya.
Festival di lapangan ikonik Kota Banjarbaru itu menampilkan atraksi bedug memukau ditingkahi suara harmonis dari pukulan bedug yang terdengar bertalu-talu dan menarik perhatian pengunjung tempat itu.
Diketahui festival bedug di Lapangan Dr Murdjani diikuti 12 kelompok yang dinilai berdasarkan harmonisasi musik dan suara, kefasihan serta penguasaan syair, kekompakan tim, sikap, dan keserasian pakaian.
Kegiatan yang sekaligus menutup Banjarbaru Ramadhan Festival (BRF) 2024 dimenangkan Kelompok Al Mujahid sebagai penyaji terbaik pada lomba yang digelar di panggung utama BRF tersebut.
Sementara itu, pemenang lomba juara I kelompok Al Mujahid, juara II Al Asyik, juara III Al Asyik junior dan juara favorit I Al Hikmah, favorit II Al Lamak, terbaik I Ishlahul Ummah dan terbaik II Syabab Ishlahul Ummah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024