PT Air Minum Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan berupaya menekan kehilangan air bersih yang mencapai 20 persen melalui peremajaan perpipaan.
 
Direktur Utama PT Air Minum Bandarmasih Muhammad Ahdiyat di Banjarmasin, Selasa, menyampaikan upaya untuk peremajaan perpipaan ini dengan berbagai strategi pembiayaan.

Baca juga: Pemprov Kalsel dorong PTAM Banjarmasin perkuat sinergi bagi pelanggan
 
"Jadi macam-macam skemanya, bisa dari pembiayaan internal kita, bisa kerjasama dengan perbankan, juga dari APBN," ucapnya.
 
Dia mengakui, untuk saat ini mengharapkan penyertaan modal dari pemerintah kota setempat sebagai pemilik saham belum bisa diharapkan maksimal, mengingat kemampuan keuangan daerah yang belum memungkinkan.
 
"Jadi saat kita rapat laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) wali kota tahun 2023 dengan pihak legislatif, tidak dibicarakan juga kelanjutan penyerahan modal bagi PT AM dari Pemkot," ujar Ahdiyat.
 
Dia menuturkan peremajaan perpipaan sangat penting dilaksanakan secepatnya dan tepat, karena angka kehilangan air akibat kebocoran ini tertinggi.
 
"Sebab banyak pipa yang sudah berusia puluhan tahun, hingga sangat rawan bocor," paparnya.

Baca juga: DPRD Banjarmasin dukung tiga program direksi baru PT AM Bandarmasih
 
Selama ini, Ahdiyat menyebutkan upaya memaksimalkan pengawasan perpipaan hanya bisa mengurangi kehilangan air 0,8 persen.
 
"Artinya masih besar PR kita untuk menangani ini," katanya.
 
Meski demikian, Akhdiyat menyatakan, pelayanan kepada 180 ribu pelanggan PT AM Bandarmasih hingga kini masih bisa berjalan maksimal.
 
Demikian juga, ungkap dia, untuk pemberian subsidi beban pembayaran rekening air kepada pelanggan masih sekitar 80 persen.
 
"Jadi 80 persen masih kategori sosial, masih tarif dasar, yang murni ditarik tarif sesuai pemakaian itu hanya 20 persen," ujarnya.

Baca juga: Direksi baru PT Air Minum Bandarmasih diminta utamakan pelayanan

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024