Ketua PRSI DPW Kalimantan Selatan, Habib Fathurrachman Bahasyim, di Banjarmasin, Selasa, menyampaikan komitmen tersebut dalam pertemuan tim teknis PRSI dengan jajaran PT Air Minum Bandarmasih, perusahaan milik daerah untuk distribusi air bersih ke masyarakat Kota Banjarmasin.
Menurut dia, PRSI memiliki konsep sistem monitoring berbasis IoT yang dirancang untuk memantau kualitas air secara real-time pada titik intake PAM Bandarmasih.
Dijelaskan dia, sistem ini dilengkapi dengan integrasi WhatsApp Bot yang memungkinkan petugas memperoleh laporan otomatis terkait parameter kualitas air, seperti tingkat kekeruhan, pH dan suhu, langsung melalui pesan WhatsApp.
Baca juga: PAM Bandarmasih tambah 2,85 km pipa untuk kebutuhan air warga
Habib Fathurrachman menyatakan, inovasi ini merupakan bentuk kontribusi nyata komunitas robotika terhadap peningkatan efisiensi dan transparansi layanan publik di daerah.
"Teknologi ini dapat membantu PAM Bandarmasih dalam menjaga kualitas air secara berkelanjutan dengan sistem peringatan dini, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat semakin optimal," ujarnya.
Sementara itu, Humas PAM Bandarmasih Murjani menyampaikan jajarannya menyambut baik inisiatif yang diajukan oleh PRSI Kalsel.
Baca juga: Pemprov Kalsel dorong PTAM Banjarmasin perkuat sinergi bagi pelanggan
PAM Bandarmasih menilai pengembangan sistem monitoring berbasis teknologi lokal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan air bersih dengan dukungan inovasi digital.
Diketahui, layanan PAM Bandarmasih mencapai lebih dari 160 ribu rumah tangga.
Sehingga adanya pertemuan ini menjadi komitmen kedua pihak untuk melakukan tindak lanjut teknis dan uji coba sistem dalam waktu dekat.
Kolaborasi antara PRSI Kalsel dan PDAM Kota Banjarmasin ini dapat menjadi langkah awal penerapan teknologi robotika dan IoT di sektor layanan publik di Kalimantan Selatan.
