Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Asisten Deputi Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Agus Priyono meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan kabupaten terkait fokus mengembangkan dan membenahi wisata Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Menurut Agus pada seminar menggali nilai jual dan branding yang diselenggarakan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan, Senin di Banjarmasin, Loksado kini masuk sebagai 88 daerah prioritas pengembangan pariwisata dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Karena sudah masuk KSPN, maka Loksado akan menjadi salah satu daerah yang akan dikembangkan pemerintah pusat, melalui berbagai program yang akan digelontorkan," katanya.

Sehingga tambah dia, sebaiknya pemerintah provinsi maupun daerah, ke depan lebih memfokuskan pembangunan pariwisata, baik itu infrastruktur, usaha kecil mikro dan menengah, transportasi, atraksi budaya dan lain sebagainya di Loksado.

"Kalau Loksado sudah bisa dibangun sebagaimana tempat wisata yang nyaman, aman dan indah, maka sektor pariwisata lainnya, secara otomatis akan ikut terdongkrak," katanya.

Agus mengungkapkan, syarat yang harus dipenuhi agar suatu daerah menjadi tujuan wisata berkelanjutan bagi wisatawan, minimal harus memenuhi tiga unsur, yaitu infrastruktur yang memadai, baik itu transportasi yang mudah, jalan menuju ke lokasi nyaman, tersedianya penginapan yang memadai dan sanitasi yang baik.

Kemudian, ada sesuatu yang bisa dibawa oleh wisatawan sebagai kenang-kenangan, sehingga usaha mikro kecil dan menengah, harus didorong untuk tumbuh dan lebih kreatif, dan terakhir adalah adanya atraksi, ada sesuatu yang diberikan kepada wisatawan, seperti atraksi budaya berupa tarian, bambu rafting dan lainnya.

Tentang promosi, tambah dia, Kementerian Pariwisata akan membantu penuh, asalkan pemerintah daerah konsisten dalam melaksanakan even-even yang dijual ke wisawatan.

"Untuk promosi kita memerlukan waktu antara satu hingga dua tahun, jangan sampai sudah kita promosikan evennya tidak jadi," katanya.

Pada 2017, tambah dia, Kementerian Pariwisata akan memprogramkan membangun satu juta "home stay" untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di seluruh Indonesia.

Menurut Agus, pariwisata kini menjadi salah satu sektor pertumbuhan ekonomi alternatif, terutama pascaanjloknya sektor pertambangan dan kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data, sektor pariwisata berada diurutan ke empat sebagai penyumbang devisa setelah sektor migas, yang artinya, pariwisata menjadi salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional jangka panjang.

Selain itu, tambah Agus, meningkatkan pertumbuhan pariwisata di Kalsel, pemerintah harus mendaftarkan Bandara Syamsudin Noor menjadi bandara Tujuan Penerbangan Internasional (TPI), sehingga para wisatawan mancanegara bisa langsung terbang dari negara asal ke Kalimantan Selatan.

"Syamsudin Noor sebaiknya jangan hanya dibangun dan dikembangkan, tetapi juga harus segera didaftarkan sebagai bandara TPI, untuk mempermudah akses wisatawan untuk datang," katanya.

Saat ini, tambah dia, Loksado sudah sangat dikenal oleh wisatawan nasional maupun mancanegara, sehingga daerah tersebut harus terus mendapatkan perhatian dari seluruh pihak.

Serminar Bank Indonesia tentang pengembangan pariwisata juga dihadiri oleh perbankan, pemerintah kabupaten dan kota se Kalsel, Garuda Indonesia, Asita dan terkait lainnya.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016