Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kalimantan Selatan H Riswandi mengatakan penuntasan masalah kelistirkan di provinsi ini merupakan "pekerjaan rumah" (PR) besar bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Mengapa saya katakan PR besar?, karena di daerah yang merupakan lumbung energi nasional ini, hingga kini masih kekurangan daya listrik, sehingga mengakibatkan sering terjadi pemadaman," kata Riswandi di Banjarmasin Selasa.

Sekretaris Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel yang membidangi pertambangan dan energi, termasuk kelistrikan itu mengatakan, permasalahan kelistrikan di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini sudah terjadi sejak lama.

Kendati pembangunan pembangkit tenaga listrik terus bertambah, kata dia, namun belum dapat memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Kalsel dan Kalteng, sehingga sampai saat ini masalah pemadaman bergilir belum bisa dituntaskan.

"Untuk itu kami berharap, melalui program Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero), pemerintahan Jokowi dan JK lebih fokus dalam menangani atau menyelesaikan permasalahan kelistirikan di Kalsel," katanya.

Ketersediaan pasokan listrik, tambah dia, sangat penting untuk mendorong masuknya investasi, apalagi kini Kalsel menjadi salah satu satu provinsi tujuan investasi nasional maupun internasional.

Sebelumnya, PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah menjanjikan dua provinsi itu akan bebas pemadaman listrik mulai Agustus 2016.

Jika pembangkit yang baru selesai dibangun yakni PLTU Pulang Pisau unit 1 dan 2 di Kalsel sudah dioperasikan maka daya listrik di Kalsel dapat tambahan 130 MW.

Selain PLTU Pulang Pisau dengan kapasitas masing-masing 65 MW, ada pula tambahan daya listrik dari PLTMG Bangkanai yang terletak di Kalteng dengan daya mampu 155 MW.

Jika pembangkit PLTU Pulang Pisau beroperasi ditambah Excess Power total daya listrik 275 MW ditambah daya listrik 480 MW sehingga total daya sebesar 755 MW.

Jika daya listrik 755 MW secara penuh beroperasi, dikurangi beban puncak yang diperkirakan bisa mencapai 550 MW maka masih dimiliki cadangan daya listrik 205 MW.

Cadangan daya listrik sebesar 205 MW itu sangat mencukupi. Bahkan, meski ada pemeliharaan dua unit PLTU tetap tidak berpengaruh karena daya listrik cukup.


Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016